Terungkap! Ini Rahasia EVOS Pertahankan Juara ASL Season 2

Pasti kalian tahu pepatah “mempertahankan lebih sulit daripada merebut”, namun EVOS AOV berhasil membuktikan bahwa mempertahankan memang lebih sulit tetapi bisa dilakukan. Nah tentu pada penasaran kan, apa rahasia EVOS pertahankan juara ASL Season 2?
Pada sesi interview yang berlangsung setelah prosesi penyerahan hadiah dan gelar juara ASL Season 2, penulis mendapatkan jawaban langsung dari kapten tim EVOS, Henri “Carraway” Teja, yang menjadi juru bicara.
Ada beberapa hal yang membuat EVOS mampu mempertahankan juara ASL pada Season 2 ini. Apa saja?
1. Perbanyak Hero Pool

Pada game ketiga di babak puncak melawan GGWP.ID, EVOS membuat kejutan dengan menempatkan Elsu di mid untuk mengcounter balik dari strategi GGWP.ID pada pick dan banned. Ternyata hal ini sudah diperhitungkan karena para pemain EVOS memiliki hero pool yang luas.
“Sebenarnya setiap pemain kita bisa bermain hero multi. Jadi gak Cuma Wyvorz yang cuma bisa Maloch, cuma bisa Xeniel, jadi Hans juga bisa main Xeniel.” Kata Carraway.
“Trus Wyvorz belajar main Omen, Pokka belajar main Xephera. Jadi kita perbanyak hero pool biar musuhnya susah nebak ini mau (hero) ditaro dimana.” Lanjutnya.
2. Banned-Pick Update

Selain itu, perubahan sistem banned dan pick yang hadir bersamaan dengan update pada tengah regular season juga menjadi strategi yang memberi keunggulan.
Dengan sistem banned dan pick terbaru, dalam pertandingan jadi ada hero overpowered (OP) yang bisa diamankan. Berbeda dengan sistem sebelumnya dimana semua hero OP bisa langsung dieliminasi dari awal.
“Tentu banned pick ngaruh banget. Kalau patch sebelumnya kita langsung banned-banned-banned. Itu hero OP pasti kebuang semua. Untuk sekarang kita bisa simpan-simpan strategi.”
3. Roster Dengan Cadangan dan Saling Support

Faktor roster yang lengkap dengan cadangan juga menjadi nilai lebih dari EVOS pada musim ini yang diungkapkan oleh Carraway. Bukan hanya satu cadangan, tetapi ada dua pemain cadangan yang mendukung perkembangan tim ini.
Namun satu pemain cadangan lainnya, Fanon, saat ini sudah berpisah dari EVOS dan bergabung dengan Headhunters. Walau begitu, dampak positif Fanon ketika di EVOS sangat terasa bagi para pemain lainnya.
“Kita punya ex-teammate yang sudah pindah ke Headhunters. Namanya itu Raihan, nick ingamenya itu Fanon. Dia berperan sebagai substitute. Kita berawal dari tujuh player dan Fanon itu membantu. Menyupport dari belakang itu paling susah. Jadi substitute itu udah enggak main, tuntutan semua orang juga pengan main kan.”
“Dia (Fanon) telah melakukan tugas dia sebaik mungkin. Dukung Hans dari belakang, ngingetin sholat (ibadah). Dia salah satu faktor dan adanya tujuh atau enam pemain jadi salah satu faktor kalau ada apa-apa.”
4. Tidak Terpengaruh Masalah

Di awal musim, EVOS sempat tertatih dan menderita kekalahan atas SES Asli Enaaak dan juga GGWP.ID. Ditambah lagi vonis teguran dari ASL karena percoban poaching.
Namun hal tersebut justru bagi pemain EVOS tidak dilihat sebagai sebuah masalah. Bagi mereka, berbenah dari kekalahan adalah hal yang paling penting untuk berkembang.
“Untuk kasus-kasus yang sudah terjadi. Itu sebenarnya cuma bercandaan, taulah antar player kan masih teman. Kita bukan yang musuh di game berarti di luar game musuh.”
Itu dia rahasia EVOS pertahankan juara ASL Season 2. Panjangnya perjalanan dalam satu musim kompetisi jelas membutuhkan kesiapan dan totalitas dari sebuah tim untuk menjadi juara dan hal tersebut bukanlah hal instant.
Buat kalian yang ingin go pro atau memiliki tim sendiri, mungkin bisa mencoba resep dari EVOS di atas untuk memperkuat tim dan menjadi juara.