Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Reality Rift Bubarkan Tim Dota 2, Karena Ketidakjelasan DPC?

Kabar tidak menyenangkan datang dari organisasi yang berbasis di Singapura, Reality Rift. Reality Rift mengumumkan bahwa mereka bubarkan tim Dota 2.  Kabar ini diumumkan melalui akun Facebook resmi dari Reality Rift.

Tak hanya mengabarkan bubarnya tim Dota 2 mereka, Reality Rift juga menyisipkan alasan mendetail yang ditulis sendiri oleh sang CEO, Ilya Vlasov.

Reality Rift menyebutkan ada tiga alasan utama yang mengakibatkan mereka harus membubarkan tim Dota 2.

Ketidakjelasan Musim DPC Menjadi Salah Satu Alasan Reality Rift untuk Membubarkan Tim Dota 2 Mereka

Sumber: Reality Rift Dota 2

Alasan pertama Reality Rift dalam membubarkan tim Dota 2 mereka adalah pembatasan perjalanan karena pandemi COVID-19.

Pembatasan ini memberikan berbagai masalah kepada Reality Rift, seperti tidak mampunya pihak manajemen tim untuk menemui anggota tim di bootcamp yang berada di Malaysia, dan munculnya masalah VISA untuk para pemain.

Alasan kedua adalah manajemen esports Valve yang buruk. Dari banyaknya keburukan Valve dalam manajemen esports, ketidakjelasan musim DPC menjadi hal utama yang disorot.

Meskipun selama pandemi ini banyak organizer pihak ketiga yang menggelar kompetisi, ketidakjelasan musim DPC menjadikan tim kehilangan motivasi utamanya sehingga memaksa organisasi untuk membubarkan tim.

Alasan ketiga adalah tekanan biaya. Sebagai informasi, Reality Rift memiliki sebuah arena esports (warnet).

Reality Rift sebenarnya berencana menggunakan penghasilan dari arena esports tersebut untuk mendanai tim Dota 2 mereka. Akan tetapi, COVID-19 tiba-tiba menyerang dan mereka terpaksa menutup arena esports tersebut selama empat bulan.

Tidak adanya penghasilan dari arena esports tentunya membuat pendanaan untuk tim Dota 2 mereka terhenti. Pada akhirnya, Reality Rift memutuskan untuk meminimalisir anggaran untuk hal-hal yang tak memberikan hasil. Oleh karena itulah, Reality Rift akhirnya memutuskan untuk membubarkan tim Dota 2 mereka.

Untuk nasib para pemain Dota 2 Reality Rift, dua pemain sudah dilepas menjadi free agent, sementara dua sisanya masih terikat kontrak dan masuk ke daftar pemain nonaktif.

Kapten Nutz dan offlaner kYxY sudah dilepas dan resmi berstatus sebagai free agent, sementara AlaCrity dan Hustla dimasukkan ke daftar pemain nonaktif. Karena hal ini, tim lain masih harus membayar sejumlah uang transfer jika ingin merekrut AlaCrity atau Hustla.

Meskipun untuk saat ini memutuskan untuk melepas tim Dota 2 mereka, Reality Rift masih berencana untuk kembali ke Dota 2 pada tahun 2021 mendatang jika COVID-19 sudah mereda. Akankah mereka bisa kembali di tahun 2021?

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us