Meskipun Arena of Valor atau AOV ini adalah permainan tim, tetapi kita harus mampu mengambil tindakan secara mandiri.
Ada saatnya kamu perlu meningkatkan dan mengendalikan permainan AOV sendirian.
Beberapa pilihan hero di AOV bisa memimpin jalannya permainan seorang diri. Biasanya, mereka merupakan hero meta dan sering jadi faktor penentu dalam pertandingan.
Untuk mengetahui siapa saja rekomendasi hero untuk solo carry di Arena of Valor, simak ulasannya di bawah ini.
Hero pertama untuk solo carry di Arena of Valor adalah Hayate. Karakter ini cepat dan mampu memberikan banyak damage. Hal itu membuat Hayate menjadi favorit banyak pemain AOV.
Ia juga bagus untuk naik rank dan kemampuannya memungkinkan Hayate mengatur tempo permainan sendiri. Sebab, hayate bisa mendapatkan kill dan mengamankan objektif.
Salah satu aset terbesar Hayate sebagai Marksman adalah sangat lincah dan sulit ditangkap. Bagian itu membuatnya sangat kuat setelah dapat item yang tepat.
Oleh sebab itu, pemain yang menggunakan Hayate harus sangat aktif saat memainkannya. Kamu bisa memberikan efek bola salju pada tim lawan dan memenangkan pertandingan.
Ryoma merupakan hero utilitas yang sangat luar biasa saat teamfight. Jika dimainkan dengan maksimal, ia bisa menimbulkan banyak kekacauan di lane lawan.
Seperti halnya Hayate, Ryoma memiliki mobilitas tinggi yang membuatnya bisa masuk dan keluar dari pertempuran.
Hal Ini membuatnya sangat sulit untuk dihadapi lawan. Dengan kombinasi stun, Ryoma adalah sekutu yang hebat untuk dimiliki.
Bahkan, Ryoma sering dipilih karena potensi crowd-control yang hebat. Dengan kata lain, ia bisa mendapat kill dengan mudah.
Hal yang perlu diperhatikan oleh pemain Ryoma adalah timingnya. Setelah kamu memiliki core item, cobalah untuk bergerak dan menyiapkan gank di lane lain yang kesusahan.
Tulen adalah midlaner yang sangat stabil dan memiliki burst damage besar. Artinya, saat ia unggul, Tulen bisa mengalahkan hampir semua hero di dalam game.
Bisa dikatakan, Tulen adalah hero yang hebat untuk mendorong kemenangan atau bahkan menciptakannya sendiri.
Kita pasti suka saat Tulen menghabisi lawan dengan Thunderbird. Skill tersebut memicu pasifnya untuk memberikan pengurangan cooldown sebesar 80%.
Setelah berhasil mendapatkan kill, maka sangat mudah melakukannya lagi dam membuka kesempatan untuk killing spree.
Tulen sangat mudah dalam membuat efek bola salju. Dia bisa memenangkan permainan dari awal hingga pertengahan.
Bisa dikatakan, TeeMee adalah salah satu Support paling menjengkelkan dalam game Arena of Valor.
TeeMee sangat kuat dan dapat dengan mudah membalikkan keadaan dari kondisi tim yang kalah.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh skill Being a Bro miliknya. Skill tersebut dapat menghidupkan kembali sekutu saat pertempuran.
Kalau kamu punya TeeMee di tim, maka akan selalu memiliki insentif untuk bermain agresif karena memiliki nyawa tambahan di belakang.
Skill suportif TeeMee lainnya juga sangat bagus. Pooty Poots adalah skill crowd control yang hebat kalau diatur timing-nya dengan benar.
Lalu, skill Scavange sangat baik untuk membantu tim dalam mendapatkan gold ekstra.
Violet adalah Marksman lain yang kuat. Ia menawarkan damage dan kecepatan yang tinggi.
Violet juga hampir mirip Hayate dalam banyak hal, tapi dimainkan dengan cara berbeda.
Biasanya, hero tipe Marksman sangat kuat hanya saat late game. Akan tetapi, Violet menawarkan lebih dari sekedar late game.
Skill Fire in the Hole miliknya dapat memperlambat lawan. Bagian itu memberinya opsi untuk merencanakan ganking atau bahkan solo kill.
Skill terakhirnya bernama Concussive Rounds juga merupakan senjata hebat untuk mengakhiri pertempuran.
Efeknya adalah memberikan damage ekstra untuk jumlah HP pada lawan. Maka dari itu, jangan heran saat melihat Violet punya jumlah kill yang gila saat game berakhir.
Demikian rekomendasi hero terbaik untuk solo carry di game Arena of Valor.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!