Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Berbagai Rekor dan Hal Unik yang Muncul di The International (TI) 10

Gelaran turnamen DOTA 2 The International (TI) 10 telah berakhir dengan keluarnya Team Spirit sebagai juara baru. Namun, keseruan turnamen dengan prizepool terbesar ini tentunya akan terukir cukup lama di benak kita semua, terlebih dengan hadirnya berbagai rekor dan hal unik yang muncul di TI 10 kemarin.

Banyak sekali momen unik dan juga rekor yang tercipta di gelaran The International ke-10 ini. Mulai dari yang paling membanggakan untuk para penggemar DOTA 2 di tanah air, hingga pengumuman pensiun yang cukup mengejutkan.

Dari pada kamu semakin penasaran, mari langsung saja kita bahas mengenai berbagai rekor dan hal unik yang tercipta di TI 10!

#Indopride, Xepher dan Whitemon jadi Orang Indonesia Pertama di TI

Rekor dan hal unik paling pertama tentu saja berhasil lolosnya Xepher dan Whitemon bersama tim T1 ke The International 10. Lolosnya mereka juga menjadikan keduanya sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil ikut bersaing di ajang paling bergengsi di DOTA 2 ini.

Xepher dan Whitemon juga membuktikan bahwa Indonesia punya talenta-talenta yang patut diwaspadai di DOTA 2. Sayangnya langkah T1 harus terhenti di babak Lower Bracket R3 setelah dikalahkan oleh Vici Gaming.

Prizepool Terbesar 40 Juta USD

Berikutnya adalah rekor prizepool yang berhasil dipecahkan oleh TI 10, dengan total prizepool sebesar 40 juta USD The International 10 resmi menjadi turnamen esports dengan prizepool terbesar yang pernah ada.

Rekor prizepool terbaru ini mematahkan rekor yang mereka ciptakan sebelumnya ketika TI 9, yaitu 34 juta USD. Siapa sangka tertundanya TI 10 karena pandemi, justru membuat para penggemar semakin excited untuk menyambut turnamen ini.

“Mama Aku di TI”

Hal unik berikutnya datang dari Xepher, support dari T1 ini menyampaikan pesan yang cukup unik dan menjadikannya viral dalam wawancara pasca menang dari Alliance. Dalam wawancara tersebut Xepher meminta izin untuk menyampaikan pesan dalam Bahasa Indonesia.

Dan terucaplah sebuah line “Mama aku di TI”, kata-kata yang disampaikan pria bernama asli Kenny Deo ini bahkan membuat sang caster terbahak – bahak. Kalau line ini dijadikan chat wheels kira-kira kamu berminat untuk beli kah?

Moment “EZ Game” dari TORONTOTOKYO

Berikutnya ada momen ketika TORONTOTOKYO melontarkan chat “EZ Game”, masalahnya tim yang dibilang “EZ Game” oleh kembaran Dr. Tirta ini bukan tim ecek-ecek loh, melainkan tim OG Esports yang merupakan Juara TI 2 kali berturut-turut sekaligus sang juara bertahan.

Sementara itu Team Spirit yang dibela TORONTOTOKYO merupakan tim yang baru pertama kali masuk ke turnamen The International. Gede juga ya nyali Dr. Tirta di scene DOTA ini!

Pengumuman Hadirnya Hero Baru Marci

Di Tengah bergulirnya TI 10, Valve memperkenalkan sebuah Hero baru bernama Marci. Karakter ini terinspirasi oleh karakter dari serial Animasi DOTA: Dragon’s Blood. Bagi kamu yang mengikuti serial anime di Netflix, kamu pasti tahu kalau Marci telah muncul di Season 1. Di sana dia adalah sahabat karib Mirana.

Valve juga tidak mengumumkan tanggal perilisan Marci selain This Fall sebagai clue kapan animasi ini akan dirilis secara resmi, artinya hero baru ini akan hadir pada akhir tahun. 

Pengumuman Pensiun dari Ceb

Pasca kekalahan OG dari Team Spirit, Ceb mengumumkan dirinya pensiun dari pro scene DOTA 2. Ceb merupakan Offlaner sekaligus pemain inti OG ketika berhasil mendapatkan back-to-back gelar TI pada gelaran ke 8 dan 9.

Pensiunnya Ceb dari pro scene ini kemungkinan besar disebabkan cedera mata yang dialaminya. Diketahui beberapa waktu sebelum berlangsungnya The International, Ceb harus menjalani operasi pada salah satu matanya.

Juara TI 10 dari Regional Qualifier

Terakhir mungkin hal unik yang jarang diketahui orang banyak adalah Team Spirit menjuarai TI 10 dengan status debutan dan juga tim yang lolos dari regional qualifier. Team Spirit seolah mengulang kesuksesan yang berhasil diraih OG Esports pada TI 8, entah kebetulan atau tidak mereka pula yang memulangkan OG.

Perjalanan Team Spirit sebagai tim regional qualifier bisa dibilang tidak mudah mereka harus mengalahkan tim-tim besar yang sudah lebih berpengalaman seperti OG dan Team Secret, bahkan di final mereka berhadapan dengan tim yang dikatakan banyak fans DOTA 2 mustahil untuk dikalahkan. Akhir yang indah untuk Team Spirit!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
iqbal nuril
Editoriqbal nuril
Follow Us