Akibat kejadian itu, terjadi perdebatan soal pengaruh video game terhadap pola pikir pemainnya. Sebagian orang tua di Pakistan khawatir game seperti PUBG bisa mendorong tindak kekerasan di dunia nyata.
Namun di sisi lain, komunitas gamer beranggapan game tidak bisa disalahkan atas pembunuhan tersebut. Gamer sekaligus komentator esports, Onaiza Naeem, memberikan pendapatnya.
“Saya sudah 15 tahun bermain game, dan tak pernah ada niatan mencelakai diri sendiri maupun orang lain.” ujarnya.
Pakar kesehatan mental bernama Rabeea Saleem juga menyebut tidak ada hubungan sebab-akibat antara video game dengan agresi dan masalah kesehatan mental anak-anak yang memainkannya.
Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, dan pop culture di GGWP.ID, ya!
Sumber: Vice