Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Review Overwatch 2: Sekuel yang Belum Perlu Amat Dirilis

Setelah bertahun-tahun tertunda di tungku Blizzard, sekuel dari game hero shooter Overwatch dilepas ke publik. Namun review dari banyak gamer dan media untuk Overwatch 2 sejauh ini kurang meyakinkan.

Perubahan dari game pertama ke game kedua, termasuk diantaranya adalah transisi wajib yang membuat Overwatch 1 mati dan juga keputusan aneh lainnya membuat banyak gamer mengeluh dan menuntut perbaikan dari Blizzard.

Namun di balik beberapa blunder Blizzard ini, apakah tersembunyi sebuah game multiplayer FPS solid yang membuat Overwatch pertama dicintai fans? Mari kita cari tahu.

Review Overwatch 2

Overwatch 2 membawa perubahan meta mulai dari format 5v5 hingga rework hero.

Mari kita bahas perubahannya satu per satu. Pertama adalah perubahan model bisnis Overwatch 2 menjadi game free to play. Hal ini jadi kabar baik untuk gamer yang ingin mencoba bermain Overwatch, namun juga bikin gamer lamanya garuk-garuk kepala karena mereka diwajibkan untuk beralih ke Overwatch 2 sementara game pertamanya dimatikan.

Apalagi saat ini Blizzard mewajibkan gamer memverifikasi identitas mereka dengan melakukan bind nomor telepon. Walaupun sejauh ini tidak ada masalah setidaknya di Indonesia, urusan nomor telepon ini bikin kacau gamer di luar negeri terutama di Amerika Serikat.

Pengalaman transisi konten Overwatch 1 ke 2 cukup bervariasi. Gamer baru bisa mendapatkan akses ke konten-konten game pertama dengan catatan punya uang yang cukup. Namun beberapa gamer lama juga menemukan beberapa hero jagoan mereka terkunci.

Ini karena Blizzard mengimplementasikan sistem grinding untuk membuka hero seiring dengan jumlah game yang kita mainkan. Belum lagi ada juga hero eksklusif Battle Pass yang harus dibuka dengan cara membeli Battle Pass atau grinding dengan waktu cukup lama.

Dari sisi gameplay, format 6v6 berubah menjadi 5v5 sehingga menjadikan pemilihan role pemain sangat krusial. Dengan hilangnya satu tank, pertandingan berlangsung sangat cepat dimana dua tim akan terus melakukan push seagresif mungkin.

Terlepas perubahan gameplay dan penambahan hero, Overwatch 2 tidak jauh berbeda dengan Overwatch 1.

Hal ini juga didukung oleh rework untuk beberapa hero, misalnya Orisa yang didesain ulang dari nol hingga Doomfist yang dijadikan tanker. Setiap role juga mendapatkan ability pasif yang akan semakin meningkatkan utilitas mereka.

3 hero baru pun diperkenalkan. Junker Queen merupakan tanker yang bisa menyembuhkan nyawa melalui serangan terhadap lawan. Lalu Sojourn adalah hero DPS dengan mekanika rocket leg dan senjata dengan rate of fire tinggi. Terakhir adalah hero support eksklusif Battle Pass Kiriko yang bisa melakukan healing dan flanking.

Jika ini pertama kali kamu memainkan Overwatch, maka sekuelnya ini akan membuka kamu ke pengalaman hero shooter yang menjadi salah satu judul esports andalan Blizzard. Dengan sistem free to play, barrier untuk masuk ke judul ini sudah dibuat seminim mungkin sehingga kamu bisa menikmati permainan ini meskipun harus melaukan grinding panjang.

Namun bagi pemain yang kembali dari Overwatch 1, Overwatch 2 membuat mereka mempertanyakan apa urgensi Blizzard untuk mewajibkan migrasi ke game baru ini. Di luar mode story dan PvE yang dijanjikan, Overwatch 2 tidak jauh berbeda dengan Overwatch 1, minus hero baru dan rework beberapa hero pilihan.

Rating: 3/5

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us