Mengenal Ricki Ortiz, Berprestasi di Bidang Esport sebagai seorang Transgender!

Berkarir dan berprestasi sebagai atlet esport selama tujuh tahun bukanlah hal yang mudah, Apalagi bila dilakukan oleh seorang pemain esport transgender! Ya, Ricki “HelloKittiRicky” Ortiz adalah orang tersebut!
Lahir sebagai seorang pria 34 tahun yang lalu, Ricki Ortiz telah merasa ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Ia lebih suka bermain boneka bersama dengan teman wanita. Saat beranjak dewasa, kelainan seksualnya membuatnya lebih menyukai pria dibandingkan lawan jenisnya.

Frustasi dengan orientasi seksualnya, Ricki Ortiz menemukan ketenangan saat ia bermain di sebuah arcade. Ia sendiri sering kali bermain Street Fighter bersama keluarganya, dan menjadi yang paling hebat! Ia kemudian menemukan tantangan tersendiri saat harus bermain melawan orang-orang baru yang jauh lebih tangguh darinya di arcade tersebut.
Ia terus menerus bermain, hingga akhirnya nama Ricki Ortiz dikenal sebagai salah satu jagoan dalam game fighting. Ia sendiri bertemu banyak teman dari arcade tempat biasa ia bermain, dan memberanikan diri mengikuti berbagai turnamen untuk membuktikan kehebatannya.
Ricki Ortiz Sendiri saat itu tidak begitu tertarik untuk bersaing di turnamen pertamanya, namun memperoleh juara tiga berhasil memengaruhi pemikirannya walaupun belum terpikir jauh untuk menjadi atlet esport transgender. Ia yang saat itu berusia 13 tahun, mulai serius untuk mendalam fighting game yang menjadi favoritnya.
Ricki Ortiz dengan cepat memperoleh namanya bukan karena atlet esport transgender, namun ketenarannya di region Carolina Utara dikenal karena ia adalah petarung yang “ganas”! Namanya sempat disegani dalam scene game Capcom vs. SNK 2, Street Fighter 3, dan Marvel vs. Capcom 2.

Bermain fighting game memang membuatnya tenang, namun kegalauan akan orientasi seksualnya masih menjadi masalah. Sebelum menjadi atlet esport transgender, ia sempat mengungkapkan dirinya seorang gay. Namun ia masih merasa ada yang kurang dan terus melakukan pencarian akan identitasnya.
Akses internet dan Youtube membuatnya mencoba mencari tahu berbagai hal mengenai transgender. Mulai dari mencoba untuk cross dressing (pria mencoba berpakaian sebagai perempuan atau sebaliknya), sampai dengan menggunakan make up, ia tetap belum puas dan akhirnya melakukan operasi mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan pada tahun 2014.

Sempat takut untuk mengungkapkan jati diri terbarunya, ia memberanikan diri untuk tampil secara umum sebagai seorang atlet esport transgender. Fenomena atlet esport transgender merupakan hal baru dan banyak pihak mengolok-olok Ricki Ortiz atas pilihannya menjadi seorang transgender.
Segala makian tersebut tidak menghentikannya untuk berprestasi. Masuk kedalam scene Street Fighter V, Ricki Ortiz dengan cepat membawa namanya sebagai salah satu pemain Chun-Li terbaik di dunia! Puncaknya, tahun 2016 lalu ia berhasil menyabet juara dua dalam turnamen fighting game terbesar saat itu yaitu Capcom Cup 2016!
Pertarungan sengit terjadi ketika Ricki Ortiz harus melawan musuh bebuyutannya Du “nuckleDu” Dang dari Team Liquid di babak final Capcom Cup 2017. Sebelumnya ia pernah mengalahkan nuckleDu dalam turnamen Defend The North 2016 dan berhasil meraih juara pertama!
Pada Capcom Cup 2016, pertandingan final berjalan cukup seru di mana Ricki Ortiz berhasil mendapatkan satu babak dari nuckleDu. Namun sayang, nuckleDu berhasil memenangkan tiga babak sisanya dan berhak menjadi juara Capcom Cup 2016!
Selama tujuh tahun karirinya bersama tim Evil Geniuses, Ricki Ortiz telah memperoleh uang sebesar USD80.000 (setara Rp1 miliar)! Angka yang fantastis mengingat karirnya sebagai atlet esport transgender di fighting game.

Prestasinya tersebut juga didokumentasikan oleh salah satu portal berita international yang kemudian melambungkan nama Ricki Ortiz ke seluruh dunia sebagai atlet esport transgender dengan banyak prestasi!
Dalam dokumentasi tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya telah menjadi seorang atlet yang bahagia dibandingkan saat ia masih bertanya-tanya tentang jati dirinya.
Itu dia cerita mengenai Ricki Ortiz sang atlet esport Transgender! Isu gender memang masih cukup sensitif di ranah esport saat ini. Namun perjuangan Ricki Ortiz seakan memberikan pesan bahwa “esport tidak melihat kelamin, saat kamu hebat, maka kamu hebat!”
Tertarik juga untuk mencetak prestasi di bidang esport? Jangan lupa mampir ke Game Prime 2017 tanggal 29-30 Juli di Balai Kartini Jakarta! Akan ada turnamen Dota 2 dan Mobile Arena! Cek info lengkapnya di sini!
Diedit oleh Audi E. Prasetyo
Konferensi komunitas Game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> https://www.duniaku.net/2017/07/05/hal-keren-bekraf-game-prime-2017/