Fanbase Kingdom menjadi inti bagi RRQ. (Dok. Team RRQ)
Bagaimana RRQ memandang peran komunitas dan fans dalam mendukung kesuksesan tim?
Saya pikir hampir semua stakeholder esports di Indonesia tahu, salah satu strength-nya RRQ itu di komunitas dan fanbase. Kita cukup beruntung punya fanbase yang lumayan militan dan terus tumbuh dan growing.
Semenjak kemarin, kita ada beberapa divisi di luar mobile yang menang dan juara, fanbase juga lumayan bangga dan senang. Saya akhirnya mikir, "Wah, ini ada potensi untuk cross collaboration dari berbagai macam divisi". Jadi, apapun yang mereka bilang, nggak peduli game-nya atau apapun, selama masih RRQ kita akan tetap support karena kita satu bendera.
Buat saya, fanbase itu penting. Bukan cuma soal jadi daya tarik khusus buat RRQ dan juga partner/sponsor kita, tapi mungkin kalau bisa dibilan core-nya RRQ. Saya tahu ada pemain-pemain legend kita, ada saya sebagai founder, tapi buat saya RRQ bisa dibilang salah satu tim yang terbesar di Asia Tenggara. Why? Apakah semua juara disabet? Nggak juga. Apakah punya pemain hebat? Tim lain juga ada.
Jadi salah satu faktor pembedanya adalah fanbase. Jadi ditanya penting atau nggak, I think itu core-nya kita. Penting banget mereka. Kalau nggak ada mereka, nggak mungkin RRQ bisa sebesar sekarang.
Apa visi RRQ untuk 3 hingga 5 tahun ke depan, baik dari sisi prestasi maupun organisasi?
Dari prestasi udah pasti pengen jadi tim yang mungkin disegani di kawasan Asia Tenggara khususnya, atau mungkin di Asia. Bisa sering juara internasional, bisa punya banyak divisi, jadi nggak cuma itu-itu aja. Ada perkembangan, ada sesuatu yang baru.
Lalu dari sisi organisasinya cita-cita saya dalam 3 sampai 5 tahun ke depan, RRQ bukan hanya sekedar tim esports. Harus bisa lebih dari tim esports. Meskipun memang awalnya tim esports, kita lagi menjajaki ide-ide bisnis yang lain. Siapa tahu nanti ada inovasi-inovasi dari brand RRQ yang nantinya scope-nya bisa lebih besar dan menjangkau, meski DNA-nya tetap anak muda. Pengennya seperti itu, maksudnya nggak pengen stop sampai tim esports paling besar di Indonesia. Buat saya ada hal yang lebih besar daripada itu.
RRQ Kazu tampil solid di FFWS SEA. (Dok. Garena)
Kalau boleh jujur, apa hal paling sulit menjadi CEO tim esports sebesar RRQ, dan apa yang paling membanggakan selama perjalanan Anda?
Yang paling sulit itu, saya selalu bilang ini di berbagai kesempatan, "It's getting better, tapi stigma negatifnya masih ada." Jadi langsung dipandang negatif sama mereka-mereka yang nggak terlalu paham game dan esports itu seperti apa. Itu masih lumayan sulit, karena impact-nya ke banyak hal.
Istri saya aja malu ngasih tahu suaminya kerja apa. Anak saya nggak ngasih izin saya ke sekolahnya, bingung mau nyebut kerjanya apa. Terus saya bilang, "Kayaknya banyak yang pengen minta foto sama saya, kenapa malu?" Akhirnya saya tahu bahwa yang pengen minta foto sama saya, yang tahu saya doang. Circle saya, komunitas saya. Tetapi publik itu beda, ada berbagai macam elemen dan lapisan dengan berbagai macam background.
Mungkin ada ketakutan, "Aduh, nanti dipandangnya negatif, dipandangnya jelek," itu untuk kesulitan saya. Itu yang saya masih fight sampai detik ini. Pengen ngasih lihat banyak hal-hal bagus dalam esports dan game.
Yang membanggakan, jadi juara mungkin ya. Banyak juga juara-juara yang saya dapetin. Kita juga udah 4 kali juara dunia. Tapi mungkin yang masih hangat yang bisa bikin saya bangga mungkin VCT kemarin ya. Mungkin karena prosesnya ya, nggak ke atas, tapi ke bawah-sedang-bawah-sedang, baru di season ini naik banget. Jadi sempat nggak nyangka.
RRQ Hoshi on the way menuju playoff MPL ID. (instagram MPL ID Official)
Saya kadang-kadang bersyukur, bukannya nggak berterima kasih kita pernah juara yang lain. PUBGM kita juara dua kali di Dubai dan Taiwan, PB kita juara di Jakarta sama Rusia. Bukannya nggak menghargai, tapi at that time selalu dibilang, "Oh PB yang ikut cuma negara ini." Terus PUBGM waktu 2018 baru banget jadi RRQ Athena yang diisi anak-anak Thailand boleh dibilang beruntung dan lain-lain. Udah gitu full Thailand.
Baru kali ini aja timnya didominasi Indonesia, dan memang kita represent Indonesia. Meskipun ada pemain Rusia satu dan pemain Vietnam, tapi didominasi sama anak-anak Indo. Organisasinya Indonesia, jadi nggak nyangka, kaget, dan salah satu momen paling membanggakan buat saya. Meskipun pemain VALORANT di Indonesia komunitasnya nggak terlalu gede ya, tapi di Asia Pasifik tuh gede banget.
Jadi salah satu pencapaian saya juga, karena semenjak itu benar-benar lumayan di-notice RRQ, brand-nya di-respect. Padahal kemarin itu masuknya underdog, terus kaptennya tiba-tiba mau ke tim lain, dan lain-lain. Terus kita harus nyari penggantinya. Saya bilang, "Lolos ke Toronto aja udah keren banget." Eh nggak tahunya dikasih rezeki lebih. Ya sudah, senang, bangga.