Hal ini diungkap saat Korb3n, manager Team Spirit meng-upload video yang membahas persiapan timnya di TI10. Di video itu, Korb3n memperlihatkan susana ruangan latihan yang diberikan pada mereka.
Ruangan latihan tersebut terlihat sempit sampai para pemain tak bisa selonjoran untuk istirahat. Selain itu ruangan yang disediakan tidak memiliki jendela, kepala para pemain membentur lampu, toiletnya tidak memiliki tisu, dan parahnya tidak ada koneksi internet di sana.
Korb3n juga mengungkap fakta yang cukup mencengangkan, dimana tim yang lebih besar mendapatkan ruangan latihan yang lebih lega. Menurutnya, faktor yang menentukan hal ini disebut berasal dari ranking tim di Dota Pro Circuit. Semakin tinggi ranking-nya, semakin bagus ruang latihan yang diberikan.
Salah satu tim yang mendapatkan ruangan yang lebih besar adalah Virtus.pro. Alliance mendapatkan ruangan latihan yang cukup memadai, namun tidak sebesar milik Virtus. Sementara itu Team Spirit, Elephant, dan bahkan OG sekalipun mendapatkan ruangan yang lebih kecil karena ranking DPC yang rendah.
“Saksa bahkan tak bisa menggerakkan kursinya. Kami mendapatkan ruangan yang buruk. Tak ada meja dan kursi tambahan. Saya tak bisa bekerja dari sini,” ujar Shootsgud, manager OG.
Meski demikian, Shootsgud masih berharap pihak panitia TI10 untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan tim lainnya ruangan yang lebih memadai. “Para pemain tak bisa bergerak di sini,” tutupnya.