Sejarah Singkat Turnamen Major Dota 2 di Tanah Asia Tenggara

The Manila Major adalah turnamen Dota 2 terbesar dan paling bergengsi yang pernah diadakan di Asia Tenggara pada saat itu. Acara ini berlangsung di Mall of Asia Arena yang dapat menampung 16.000 penggemar Dota dalam kapasitas maksimal.

Ya, tiket terjual habis untuk akhir pekan final. Dan untuk melengkapi semuanya, Manila Major memiliki total hadiah USD$3.000.000!

Selain menjadi Major terakhir untuk DPC 2016, banyak tim melihat ini sebagai kesempatan terakhir untuk mendapatkan undangan langsung ke TI6 daripada bermain dalam kualifikasi berbahaya.

Selama acara berlangsung, dunia belajar tentang semangat SEA terhadap Dota 2 melalui segmen penggemar Jake “SirActionSlacks” Kanner yang diselingi dalam siaran utama.

Selama acara utama, penyelenggara acara PGL bahkan harus menurunkan volume mikrofon penonton karena begitu menggemparkan!

Major ini juga diingat karena beberapa momen yang akan menjadi sejarah sebagai salah satu yang terbesar yang pernah terjadi di dunia esports Dota 2.

Pertama, dunia mengenal Enigma legendaris Djardel Jicko B. “DJ” Mampusti yang Black Hole-nya yang menghancurkan menjatuhkan kekuatan Cina, LGD, ke lower bracket.

Itu belum semuanya. Aktor Kristian Nairn, yang memerankan Hodor di Game of Thrones, BENAR-BENAR membuka pintu bagi finalis Manila Major, OG dan Team Liquid!

Major ini berakhir dengan OG dengan bangga memegang trofi di depan penonton yang memenuhi stadion. Ini merupakan momen bersejarah bagi tim OG karena mereka menjadi tim pertama yang memenangkan dua Major dalam satu musim kompetitif setelah perjalanan impian mereka di lower bracket di Frankfurt Major.

Giliran Kuala Lumpur untuk menjadi tuan rumah Major pada tahun 2018, membuat Malaysia menjadi negara SEA kedua yang menyelenggarakan Major. Acara ini berlangsung di Axiata Arena dan memiliki total hadiah USD$1.000.000. Berbeda dengan Manila Major, KL Major merupakan bagian dari sistem DPC baru yang diterapkan kembali pada tahun 2017. Tim tidak lagi bersaing untuk undangan langsung, tetapi mengumpulkan poin DPC yang akan menentukan siapa yang akan lolos langsung ke TI9.

KL Major melahirkan beberapa konten sampingan terbaik dalam dunia Dota 2. Pada tahun 2017, Henrik “AdmiralBulldog” Ahnberg ditolak masuk ke AS untuk TI7 karena tidak memiliki visa yang benar untuk bekerja di negara tersebut. Sejak itu, komunitas mengubah acara ini menjadi meme di mana Bulldog tidak akan pernah bisa meninggalkan Swedia. Ya, PGL ikut bermain-main dengan meme tersebut dan ya, itu patut ditonton.

Setelahnya, ada Singapore Major yang menampilkan 18 tim terbaik dari seluruh dunia, dan ini adalah Major pertama yang disiarkan dengan resolusi 4K yang memukau pada 60 fps.

Turnamen ini menonjol karena munculnya dua midlaner muda yang menjanjikan, yaitu Erin “Yopaj” Ferrer dari Neon Esports dan Zhou “Emo” Yi.

Di sini kita juga melihat empat pemain SEA dalam final besar – Abed “Abed” Yusop dan Daryl “iceiceice” Koh dari Evil Geniuses, serta Thiay “JT-” Jun Wen dan Chan “Oli” Chon Kien dari Invictus Gaming.

Major terakhir dari Dota Pro Circuit 2023 sangat menarik. Dengan tujuh tiket menuju The International 12 yang belum tercapai, tim-tim yang lolos berlomba-lomba untuk memastikan bahwa mereka akan mendapatkan cukup poin DPC untuk pergi ke Seattle.

Meskipun turnamen ini agak bergejolak dengan beberapa drama – termasuk tim yang terjatuh ke lower bracket setelah kalah dalam seri mereka dan permainan LAN Dota 2 terpanjang sepanjang masa – turnamen ini berakhir dengan satu tim yang berhasil mencatatkan namanya di buku sejarah.

Gaimin Gladiators adalah tim kedua yang berhasil memenangkan tiga Major berturut-turut, menyusul kejayaan Dota royalty OG.