Valve Pernah Tolak Tawaran Shanghai Jadi Tuan Rumah TI 10!

Sebuah pernyataan yang menarik datang dari para tokoh esports besar di Tiongkok. Mereka menyatakan bahwa kota yang menjadi tuan rumah TI 9, yaitu Shanghai, sebenarnya pernah menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah TI 10 di masa pandemi, namun ide ini ditolak oleh Valve.
Beberapa tokoh besar dunia esports Tiongkok memberitahukan rencana yang ditolak ini sebagai respon dari postingan blog dari caster kontroversial, Kyle.
Kyle membicarakan tentang cara Valve dalam mengurus turnamen-turnamen kelas premier dan ranah profesional Dota 2 secara keseluruhan dalam postingan tersebut.
Dikutip dari Dot Esports, Postingan ini sudah diterjemahkan dan mendapat respon dari komunitas Dota 2 Tiongkok, terutama dari para tokoh besarnya.
Btw, kalian udah tau belum? GGWP.ID punya platform turnamen yang menjalankan banyak sekali turnamen! Bahkan setiap hari ada loh! Gak percaya? Langsung aja klik atau tap di sini.
Dan beberapa di antara mereka menyebutkan bahwa Shanghai sebenarnya telah menawarkan diri dan siap menyelenggarakan TI 10 yang akhirnya ditolak Valve. Salah satunya adalah pendiri ImbaTV, Haitao.
Haitao memberi pernyataan tentang rencana penyelenggaraan TI 10 di Shanghai melalui Weibo miliknya.

Ia mengatakan, “Artikel ini sangat tepat sasaran dan aku punya beberapa hal untuk ditambahkan.
Sebenarnya, CEO dari Perfect World (distributor Dota 2 di Tiongkok), Dr. Xiao Hong, berbicara dengan Valve pada bulan April/Mei dengan harapan dapat membawa TI 10 ke Shanghai.
Gagasan ini sebenarnya juga didukung oleh pemerintah kota Shanghai, tapi sayangnya Valve menolak gagasan ini.”
Hal senada juga disampaikan CEO LGD, Pan Jie alias Ruru. Ruru mengatakan bahwa pemerintah kota Shanghai bersedia untuk mendukung penyelenggaraan TI 10 dengan skala prioritas yang sama dengan Worlds 2020, namun pada akhirnya Valve menolak gagasan ini.
Meskipun sebenarnya alasan Valve untuk menolak gagasan ini saat itu bisa sangat dimengerti, yaitu karena mereka mengkhawatirkan risiko COVID-19, mereka seharusnya menerima tawaran ini pada saat itu.
Pada saat ini, TI-nya League of Legends, yaitu Worlds sedang berlangsung. Worlds terbukti dapat diadakan di Shanghai pada masa pandemi ini dengan protokol-protokol khusus.
Worlds bahkan bisa mendatangkan penonton langsung di babak finalnya nanti meskipun dalam jumlah yang terbatas.
Apapun alasan Valve untuk menolak Shanghai sebagai penyelenggara TI, mereka sudah sepantasnya menyesali keputusan ini mengingat gim rival mereka bisa tetap menggelar turnamen esports terakbar tahunan mereka dengan Shanghai sebagai tuan rumah.
Bagaimana menurut kalian? Apakah menurut kalian Valve seharusnya menerima saja tawaran dari Shanghai untuk menyelenggarakan TI tahun ini?