Lawan Bully Online, T1 Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum

Seperti yang kita ketahui, komunitas esports sangat akrab dengan perilaku toxic. Sangat sering kita melihat penggemar sebuah tim esports melakukan tindakan pelecehan online seperti menghujat dan memaki tim atau pemain dalam tim yang mereka dukung.
Hal ini tentunya berisiko untuk menurunkan kesehatan mental bagi para pemain jika mereka melihat hujatan yang diberikan kepadannya.
Salah satu organisasi esports terbesar di Korea Selatan, T1 menyadari bahaya dari pelecehan online ini. Untuk melawan hal ini T1 meluncurkan sebuah pernyataan yang berisikan bahwa mereka akan memepertimbangkan untuk menempuh jalur hukum bagi pihak yang melakukan pelecehan dan serangan-serangan online lainnya kepada anggota T1.
Berikut ini adalah isi dari pernyataan yang dikeluarkan oleh CEO T1, Joe Marsh tersebut.
“T1 Nation (sebutan untuk fans T1), karena dunia digital saat ini semakin memudahkan akses menuju pemain dan personel T1 lainnya, kami tak lagi bisa tetap diam sehubungan dengan semakin meningkatnya pelecehan secara online dan ancaman-ancaman lainnya yang ditujukan kepada tim kami.”
“T1 tidak menolerir pelecehan dalam bentuk apapun kepada pemain, pelatih, karyawan, ofisial, atau penggemar kami. Kami menghargai komunitas penggemar kami dan menyadari bahwa kritikan ada dalam teritori professional gaming (esports), meskipun demikian, insiden yang terjadi baru-baru ini telah mengancam kesehatan dan keamanan tim kami.”
“Jika serangan virtual ini masih berlanjut, kami akan mengambil jalur hukum untuk mengakhirinya. Kesehatan dan keamanan pemain kami tetap menjadi prioritas utama dan tak ada tempat untuk kebencian di dunia esports.”
Dibangkucadangkannya Faker di LCK Menjadi Sumber Permasalahan

T1 mengambil langkah ini setelah banyak penggemar yang menyerang dan mengancam mereka setelah juara Worlds tiga kali ini memutuskan untuk membangkucadangkan Faker.
Banyak fans fanatik dari Faker yang memprotes hal ini dan mengutarakan kekecewaan mereka kepada T1 dengan cara menghujat dan mengancam T1 yang berbuntut pada keputusan ini.
Memang benar bahwa hujatan-hujatan dan pelecehan yang diberikan penggemar kepada tim esports kesayangan mereka belakangan ini sudah terlalu besar.
“Ancaman hukum yang menanti pihak yang melecehkan tim tersebut kami rasa sangat cukup untuk memberi gertakan bagi orang yang ingin melakukan pelecehan tersebut.”
Bagaimana menurut kalian? Apakah langkah T1 dalam menghadapi pelecehan secara online ini adalah langkah yang tepat? Apakah menurut kalian akan ada organisasi esports lain yang bakal mengikuti langkah dari T1 ini?