Hadirkan Fitur Khusus, The International 10 Justru Dikomplain Penonton

Turnamen tahun Dota 2, The International saat ini sedang berlangsung tanpa penonton yang hadir di venue. Hal ini membuat panitia menambahkan opsi untuk memberikanj tepuk tangan virtual. Sayangnya hal ini menuai banyak kritik dari penggemar. Ya, The International dikomplain karena hal ini.
Banyak gamer yang menganggap bahwa tepuk tangan virtual ini seharusnya dihapus saja. Seperti dilansir PC Gamer, penggemar yang menonton The International, turnamen kejuaraan dunia e-sports tahunan Dota 2 memang menambahkan berbagai hal seperti tepuk tangan virtual tiap kali ada aksi mengesankan.
“Kami mengambil semua sorakan dari seluruh penonton dan merangkumnya, kemudian menampilkannya secara visual di layar. Jadi meski tidak ada penonton, semangat mereka tetap ada di acara tersebut,” ucapnya.
Terlepas dari niat baik, seperti yang mungkin kalian telah ketahui, banyak penonton yang tidak setuju dengan hal ini. Hal ini dikarenakan penonton virtual merasa tidak nyaman karena spamming sorak ini dan mereka tidak diberikan opsi untuk menonaktifkan fitur tersebut.
Seperti dilansir Redditor CrispyTangos, fitur tersebut kini telah sepenuhnya dihapus dari streaming, tanpa opsi untuk mengaktifkannya kembali. Postingan yang mengumumkan bahwa tepuk tangan telah dinonaktifkan memiliki beragam reaksi, mulai dari pemain yang menikmatinya hingga saran bahwa itu harus dijalankan dalam keadaan manual.
T1 Berhasil Amankan Slot Upper Bracket Playoff TI10!
Kabar yang cukup menggembirakan datang untuk penggemar Dota 2 Asia Tenggara. Pasalnya salah satu perwakilan dari Asia Tenggara di TI10, yaitu T1 berhasil mengamankan satu slot upper bracket di playoff TI10.
T1 berhasil lolos ke upper bracket playoff TI10 setelah mereka berhasil finis di peringkat ketiga grup A pada babak penyisihan grup. Mereka finis di posisi tersebut bersama dengan juara bertahan, OG. Penentuan lolosnya T1 ke upper bracket didapat setelah salah satu seteru mereka, Team Undying berhasil menahan imbang calon juara, Evil Geniuses di partai pamungkas mereka.
Keberhasilan Team Undying menahan Evil Geniuses menjadikan tim yang dimotori oleh Arteezy itu hanya bisa finis di peringkat kelima dan harus bermain di lower bracket.
Sumber: The Gamer