Karena Hal Konyol, Tim Apex Legends Ini Didiskualifikasi dari Turnamen

Respawn Entertainment adalah salah satu developer game yang sangat sukses mengembangkan game coop di pasaran. Game itu bernama Apex Legends di mana game tersebut berhasil menjadi salah satu game besar yang menggelar banyak turnamen bergengsi.
Kerennya Respawn tidak menggelar turnamen secara longgar. Mereka menekankan kualitas dahsyat dan tidak membiarkan sekecil apapun kecurangan terjadi dalam turnamen mereka. Seperti yang terjadi pada tim Apex Legends yang didiskualifikasi akibat hal konyol.
Kecurangan apa yang dilakukan? Ternyata tim ini membiarkan salah satu pemainnya untuk memberikan kendali permainan kepada pacarnya karena dia ingin pergi ke toilet. Lertpong ‘Dexter’ Nakurai, Sinchai ‘Chambers’ Sotsiao, dan Teerachock ‘Killoposz’ Muedin membentuk tim esport bernama Tom Yum Kung.
Mereka didiskualifikasi dari turnamen esports GLL. Ketiganya cukup terkenal, dan pernah menjadi tim terbaik di dunia dalam hal poin Apex Legends Global Series. Tim ini masih berada di urutan kedua dalam hal poin ALGS, di belakang tim Korea Selatan T1.
ampaknya selama turnamen berlangsung, Dexter butuh untuk pergi ke toiler dan dia meminta pacarnya untuk menggantikannya sehingga dia tidak di kick karena AFK. Dia mengendalikan Dexter’s Wraith dan mengikuti anggota tim lainnya, tetapi tidak terlibat pertempuran dengan lawan atau membantu timnya.
Perlu dicatat bahwa semua ini terjadi saat mereka sedang streaming pertandingan di akun Twitch-nya. Kita semua bisa melihat pacar Dexter mengambil alih dalam video tersebut, namun, dia kemudian bangkit dari kursi dan membiarkan Wraith Dexter mati.

Menurut The Loadout, anggota tim lainnya mengatakan kepadanya bahwa tim Apex Legends ini didiskualifikasi karena melanggar peraturan ALGS. Mereka melakukan pelanggaran karena melakukan pergantian pemain di tengah pertandingan plus gamer yang memainkannya tidak terdaftar di turnamen itu.
Saat ini Apex sudah mengumpulkan 100 juta gamer hal ini diumumkan oleh Respawn. Banyaknya update yang mereka terapkan dan tegasnya mereka memelihara game ini membuat gamer betah memainkannya. Tidak heran jika game tersebut sangat populer di mata gamer dan layak dimainkan.