Dota 2 Next Level! Ini 5 Tim Dota 2 Paling Bersinar di 2018 Versi Lele Dugong

Tahun 2018 sudah akan berakhir, banyak sekali kejadian menarik di skena kompetitif Dota 2 baik skala lokal ataupun skala Internasional. Mulai dari OG yang mematahkan kutukan juara hingga Tigers yang sanggup mengalahkan Natus Vincere di babak final. Kalau berbicara soal tim Dota 2 paling bersinar pasti tidak akan ada habisnya, oleh karena itu kita akan memiliki lima tim yang paling mentereng prestasinya hingga akhir tahun.
Lebih spesifiknya lagi adalah pencapaian prestasi selama kurun waktu 2018 awal hingga akhir, Oleh karena itu mungkin tidak ada tim jagoan kamu, diantara kelima tim Dota 2 paling bersinar versi Lele Dugong ini. Sebenarnya juga agak sedikit sulit mengukur mana yang merupakan tim papan atas, karena pada setiap musim yang menjadi tim papan atas selalu berganti.
Ini disebabkan oleh patch dari Dota 2 itu sendiri yang bersifat sangat dinamis, jadi sejauh ini belum ada yang bisa memimpin lama di atas klasmen. Takaran memimpin klasmen adalah dengan menjuarai juara dunia Dota 2 yaitu The International secara dua kali berturut-turut. Adapun yang sering dijuarai secara lebih dari satu kali adalah Major Tournament.
Yang di mana turnamen ini tidak bisa dijadikan patokan, karena ada tim yang memang galak pada saat musim DPC baik di laga Major atau Minor, namun menjadi sangat melempem pada putaran utama dari The International Tournament.
1
OG

Untuk tim yang menduduki peringkat pertama dari daftar lima tim Dota 2 paling bersinar, menurut Lele Dugong adalah Tim yang dipelopori oleh N0tail, apalagi kalau bukan OG. Tim dengan warna asli Hijau ini menjadi sensasi setelah menjadi tim yang berhasil menjuarai event Major sebanyak empat kali. Namun prestasi indah yang mereka dapatkan tersebut tidak diimbangi oleh satu gelar juara dari The International.
Meski memenangkan empat Major yang berbeda, pada tahun 2016 dan 2017 sendiri OG harus menelan pil pahit kekalahan pada saat berlaga di The International. Menjadi yang sangat di unggulkan pada TI6, mereka harus kalah dari tim kuda hitam asal SEA yaitu TNC Pro Team dengan skor telak 2:0. Lalu pada tahun 2017 OG harus kembali kalah di TI7 oleh tim asal China, yaitu LGD.
Tetapi kegigihan Notail dalam membentuk tim ini akhirnya berbuah manis, meski dua pemain pilar mereka yaitu Fly dan juga S4 harus hengkang dari tim. Dengan formasi yang bisa dibilang seadaanya dan belum teruji, N0tail menaruh harapannya kepada squad baru ini. Ana dan juga Topson yang terbilang masih muda dan baru dipadukan dengan kekuatan veteran seperti 7ckgnmad, N0tail dan juga JerAx.
Ana meskipun memiliki kemampuan yang sudah cukup teruji sejak bergabung dari 2016 sudah mampu membuat OG menjuara beberapa turnamen besar, seperti Major dan juga MDL. Namun pada saat bermain di The International Ana seperti melempem. Tetapi kepercayaan OG dibayar lunas oleh Ana, karena dia berhasil menjadi anggota tim OG yang membawa OG mencicipi gelar juara dunia di 2018.
Meski kini OG sering absen dari beberapa turnamen Major, namun tetap tidak bisa kita pungkiri bahwa OG merupakan satu lima tim yang paling bersinar di tahun ini. Ujian paling dekat OG adalah gelaran Burcharest Minor Januari mendatang, karena satu pemain bintang mereka, Ana memutuskan untuk rehat sejenak.
2
Virtus Pro

Mungkin kini apa yang dialami oleh Virtus Pro adalah sindrom yang juga dialami oleh OG dalam kurun dua tahun belakangan, mereka selalu menjadi juara dalam setiap gelaran Major, namun pada saat berlaga di The International mereka memble dan melempem abis. Mungkin ini juga terjadi karena tekanan atau beban dari The International terbilang lebih berat ketimbang turnamen Major atau Minor, mungkin.
Tapi toh tetap saja Virtus Pro merupakan satu dari segelintir tim papan atas, yang berisikan para pemain terbaik Dota 2. Sebut saja Ramzes666, lalu No[o]ne juga tiga pemain lainnya. Namun tetap prestasi terbaik yaitu memenangi The International masih belum kunjung datang di tahun 2018. Julukan Major king juga disematkan kepada tim dengan logo beruang ini.
Pada tahun 2018 sendiri ada empat turnamen dengan skala premier atau major yang berhasil mereka menangkan, mulai dari ESL One Katowice serta Birmingham hingga Major di Bucharest dan Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Dengan raihan seperti itu Virtus Pro kokoh dipuncak klasmen dengan total perolehan DPC lebih dari empat ribu.
3
PSG.LGD

Bicara soal kekuatan Dota 2 dari China daratan, mungkin kita setuju kalau dominasi tim Negeri Tirai Bambu ini tidak segalak dahulu, Mungkin ada beberapa tim yang memiliki kualitas top notch seperti Newbee, Vici Gaming, Ehome. Tapi itu sudah seperti sangat lama sekali, kini tim dari China daratan yang berpotensi untuk mengangkat kembali standar tinggi permainan Dota 2 China adalah PSG.LGD.
LGD yang diakuisisi oleh PSG pada 19 April 2018 lalu ini, menunjukkan prestasi yang sangat luar biasa. Di saat tim asal China lain melempem dan hanya beberapa saja yang menunjukkan prestasi bagus, PSG.LGD terbilang sangat konsisten sejak awal 2018 hingga akhir tahun 2018 ini. Menjuarai dua event premier yaitu Epicenter XL yang menang melawan tim juara dunia 2017 Liquid.
PSG.LGD juga menjuarai MDL Changsa Major dengan mengalahkan tim rival mereka yaitu VGJ Storm. Raihan terbaik PSG.LGD pada tahun ini adalah pada saat mereka berhasil menduduki peringkat kedua, dari gelaran The International 2018. Meski digadang sebagai juara karena berdasarkan pada “tradisi”, nyatanya LGD tidak bisa menandingi OG yang sangat perkasa pada partai final.
4
Evil Geniuses

Mungkin banyak yang tidak setuju kalau tim yang satu ini merupakan satu dari lima tim paling bersinar, di kurun waktu 2018 ini. Namun ada ide lain? Tim yang bisa tampil lebih konsisten dari pada EG selama 2018 ini? Meski menyandang gelar 3rd place team, Evil Geniuses terbilang memiliki performa yang cukup oke di 2018 ini jika dibandingkan tim lain.
Seperti Gambit Esports, VGJ Storm atau sekarang Forward Gaming, Team Secret bahkan NiP yang diperkuat oleh Peter Dager sekalipun. Liquid yang sejatinya mungkin bisa berbicara banyak pada DPC musim ini, nyatanya mereka belum sama sekali turun bermain di turnamen yang sudah ada atau yang akan datang. Jelas membuat kredibilitas dari Team Liquid agak sedikit kalah kalau dibandingkan dengan Evil Geniuses.
Meski Evil Geniuses Belum menunjukkan performa yang terbilang stabil semenjak menjuarai The International tiga tahun lalu, Namun tahun ini Evil Geniuses merupakan satu dari tiga tim terbaik bersama dengan OG dan juga PSG.LGD, jika kita ukur lewat prestasi ajang The International.
5
Team Secret

Kalau bicara soal tim yang satu ini, jelas ada suka ada duka. Banyak kabar miring seputar tim ini yang tidak hanya dikabarkan oleh para bekas pemainnya, namun juga oleh kelakuan dari sang Founder sekaligus kapten tim yaitu Clement “Puppey” Ivanov. Mulai dari kebijakan yang tidak jelas, perlakuan yang tidak mengenakan, hingga perbuatan toxic dari sang kapten tim.
Namun meski begitu, Team Secret tetap menjadi satu yang terbaik dari sekian banyak tim Dota 2 yang ada, terbukti dengan mereka menjadi juara dari sekian banyak turnamen premier serta major yang mereka ikuti. di tahun 2018 sendiri Secret sudah menjuarai total empat turnamen termasuk laga qualifier mengalahkan tim besar seperti Team Liquid.
Selain itu juga raihan DPC pada awal musim 2018-2019 ini, Secret terbilang cukup oke, dengan menempel ketat pemuncak klasmen DPC sementara yaitu Virtus Pro dengan raihan poin 3.000 DPC. Ini bisa dibilang luar biasa, karena apa yang Secret raih saat ini, merupakan buah atau hasil dari eksperimen squad baru mereka.
Bagaimana menurut kalian tentang hal ini? Apakah kelima tim tersebut layak kita sebut yang paling bersinar di skena kompetitif Dota 2 untuk tahun 2018? Jika iya tuliskan pendapat kalian pada kolom komentar. Jangan lupa untuk share artikel ini serta tag teman kalian juga ya.