Tahun 2021 akan berakhir tak lama lagi. Bagi dunia esports, tahun 2021 menjadi tahun yang sangat unik karena banyaknya tim yang kurang diunggulkan atau kuda hitam yang berhasil mencetak prestasi dan menggemparkan dunia.
Berikut ini kami akan menampilkan empat tim berstatus kuda hitam yang berhasil menggemparkan dunia esports di tahun 2021. Siapa saja mereka? Mari kita lihat bersama!
Tim pertama di daftar ini adalah tim Dota 2 kebanggan Asia Tenggara, yaitu T1. Kini kita melihat T1 sebagai tim terkuat di Asia Tenggara yang sangat diunggulkan untuk lolos ke semua Major DPC 2022 dan The International 11.
Namun, jika kalian mengikuti T1 dari awal tahun 2021, kalian mungkin setuju kalau T1 adalah tim kuda hitam yang naik status menjadi tim unggulan.
Pada Major pertama di tahun 2021, yaitu ONE Esports Singapore Major, T1 gagal total dan menjadi satu dari empat tim pertama yang angkat kaki di babak wild card.
T1 juga memulai musim kedua dari DPC 2021 dengan buruk setelah mereka kalah di dua dari tiga pertandingan pertama mereka. Saat itu fans tidak yakin kalau mereka bisa lolos lagi ke Major.
Tapi T1 mampu untuk bangkit dan pada akhirnya menjadi juara di DPC Southeast Asia Season 2 dan mengamankan tiket playoff WePlay AniMajor.
Meskipun menjadi juara di liga DPC Asia Tenggara, masih banyak yang meragukan T1 di AniMajor. Keraguan ini langsung dipatahkan oleh T1 dengan bermain luar biasa di turnamen bertema anime itu.
T1 berhasil mematahkan prediksi dan berhasil finis di peringkat ketiga yang tentunya mengejutkan banyak orang.
Kuku dan kawan-kawan kembali membuat kejutan dengan menjuarai turnamen ESL One Summer 2021 yang diisi oleh tim-tim kuat macam Virtus Pro, OG, dan Alliance.
T1 akhirnya menutup musim DPC 2021 dengan finis di posisi delapan besar The International 10.
Meskipun tak berakhir dengan manis, pencapaian T1 di tahun 2021 yang melampaui ekspektasi cukup bagi kami untuk memasukkan mereka ke daftar tim kuda hitam yang berhasil menggemparkan dunia esports di tahun 2021 ini.
Baca Juga : Nominator Best Supporting Esports Brand di Esports Unite Awards
Tim kedua di daftar ini adalah tim Valorant dari organisasi esports milik legenda Manchester City Sergio Aguero, yaitu KRÜ Esports.
Sama seperti di beberapa judul gim esports lainnya, Amerika Latin yang menjadi wilayah tempat KRÜ Esports berkompetisi dianggap sebagai salah satu wilayah terlemah di Valorant.
Tim-tim dari Amerika Latin di percaya akan menjadi salah satu tim yang akan pulang terlebih dahulu di turnamen, begitu pula di Valorant.
Namun tim yang dimotori oleh keznit dan NagZ ini berhasil membuat kejutan dengan tampil sangat baik di musim VCT 2021.
Mereka mampu untuk menacapai peringkat delapan besar di dua turnamen Masters VCT 2021, yaitu VCT Masters Reykjavik dan VCT Masters Berlin yang tentunnya di atas ekspektasi banyak orang.
Namun tak hanya sampai di situ, KRÜ Esports membuat kejutan yang lebih besar dan menggemparkan di Valorant Champions.
Mereka berhasil menyingkirkan salah satu unggulan juara, Sentinels di babak penyisihan grup, kemudian berhasil mengalahkan perwakilan EMEA yang juga lebih diunggulkan, Fnatic di babak perempat final.
Tak hanya sampai situ, KRÜ Esports juga bisa memojokkan tim unggulan juara lainnya, Gambit Esports di babak semifinal.
KRÜ Esports sebenarnya tinggal selangkah lagi untuk bisa tampil di final kejuaraan dunia Valorant pertama itu setelah mampu unggul cukup jauh di map ketiga, Bind namun Gambit Esports berhasil melakukan comeback dan menang di babak overtime yang memaksa KRÜ Esports pulang dan finis di posisi empat besar.
Pencapaian KRÜ Esports yang sangat mentereng untuk ukuran tim dari wilayah yang diremehkan di VCT 2021 sudah cukup bagi kami untuk memasukkan mereka ke dalam daftar ini.
Tim berikutnya di daftar ini adalah sang kuda hitam dari Amerika Utara, BloodThirstyKings alias BTK. Kalau kalian penggemar Mobile Legends, kalian pasti tahu kalau Amerika Utara bukanlah wilayah yang kuat.
Tim Amerika Utara pun hanya sekali tampil di M World Championship (sebelum M3 World Championship) dan mereka adalah Team Gosu di M1 World Championship. Saat itu, Team Gosu hanya bisa meraih posisi 12 besar di M1 World Championship dan kemudian tim Amerika Utara absen di M2 World Championship.
Dan pada M3 World Championship lalu, tim asal Amerika Utara kembali membuat penampilan. Tim itu tak lain dan tidak bukan adalah BTK.
Pada awalnya para penggemar Mobile Legends sama sekali tak menganggap BTK sebagai ancaman untuk tim-tim dari wilayah-wilayah yang dianggap kuat khususnya oleh fans dari Asia Tenggara (Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura).
Baca Juga : Pemenang Piala Presiden Esports 2021, Dari Lokapala Sampai MLBB!
Namun realita ternyata berbeda dari ekspektasi setelah BTK mampu untuk tampil baik di babak penyisihan grup dan mengamankan slot upper bracket usai finis di peringkat kedua grup C.
Tidak hanya sampai situ, MobaZane dan kawan-kawan membuat kejutan di playoff. Mereka langsung mengalahkan kandidat juara, Blacklist International dan menendang mereka ke lower bracket.
Mereka melanjutkan aksi heroik mereka dengan menumbangkan juara MPL Singapore Season 2, EVOS SG untuk mendapatkan tiket ke final upper bracket.
Akan tetapi, mimpi mereka untuk melaju ke grand final melalui upper bracket harus pupus setelah ONIC PH mengalahkan mereka dengan skor telak, 3-0.
Impian BTK untuk menjadi juara M World Championship pertama yang berasal dari luar Asia Tenggara harus pupus usai Blacklist International berhasil membalaskan dendam mereka dan mengalahkan BTK dengan skor 3-1.
Meskipun tidak berakhir sebagai juara, performa BTK yang sangat jauh melampaui ekpektasi para penggemar Mobile Legends sudah sangat cukup bagi kami untuk memasukkan mereka ke dalam daftar tim kuda hitam yang berhasil menggemparkan dunia esports di tahun 2021 ini.
Tim terakhir yang ada di daftar tim kuda hitam yang berhasil menggemparkan dunia esports di tahun 2021 ini adalah tim Dota 2 asal CIS, Team Spirit.
Team Spirit adalah contoh terbaik dari tim kuda hitam yang berhasil menjadi tim yang diunggulkan, dan ditakuti bahkan lebih baik dari pada T1.
Team Spirit memulai tahun 2021 dengan tak begitu baik. Miposhka dan kawan-kawan gagal untuk lolos ke ONE Esports Singapore Major setelah hanya bisa finis di peringkat keempat pada ESL One CIS Season 1.
Namun semua berubah setelah mereka mendatangkan Mira dari tim Cascade untuk menggantikan so bad yang dianggap bermain seperti nickname-nya.
Mira terbukti sebagai pengganti yang tepat bagi Team Spirit. Setelah kedatangan Mira, Team Spirit mampu untuk meraih peringkat kedua di ESL One Eastern Europe Season 2 dan berhak untuk tampil di penyisihan grup WePlay AniMajor.
Meskipun berhasil lolos ke WePlay AniMajor, Team Spirit tak diunggulkan untuk bisa lolos ke playoff. Ini pun terbukti salah setelah Team Spirit mampu untuk lolos ke playoff dan finis di posisi delapan besar.
Meski dengan pencapaian tersebut, Team Spirit gagal untuk mengamankan tiket langsung ke The International 10 karena poin DPC mereka tak cukup untuk bisa masuk ke 12 besar klasemen poin DPC.
Karena inilah mereka harus berjuang melalui kualifikasi wilayah CIS. Team Spirit pada akhirnya berhasil melaju ke The International 10 setelah berhasil menjuarai kualifikasi wilayah tersebut dengan permainan yang ciamik.
Setelah kesuksesan mereka di kualifikasi wilayah, Team Spirit melanjutkan performa baik mereka di beberapa turnamen pemanasan sebelum The International 10.
Mereka berhasil menjadi juara di Dota 2 Champions League Season 2, menempati peringkat enam besar di ESL One Fall 2021, dan menjadi runner-up di OGA Dota Pit Invitational.
Meskipun menunjukkan performa solid di turnamen pra The International 10, masih banyak yang meragukan Team Spirit.
Dan keraguan ini terlihat akan terbukti setelah Team Spirit kalah di tiga dari empat pertandingan pertama yang mereka jalani di penyisihan grup.
Akan tetapi, Team Spirit berhasil bangkit dan menang di empat pertandingan beruntun yang membuat mereka lolos ke upper bracket.
Team Spirit sebenarnya memulai playoff dengan baik dan sempat unggul 1-0 melawan Invictus Gaming. Akan tetapi, mereka harus turun ke lower bracket setelah Invictus Gaming mengalahkan mereka di seri tersebut.
Meskipun turun ke lower bracket, Team Spirit menunjukkan mental sekeras baja dan berhasil mengalahkan tim-tim yang kuat dan lebih berpengalaman dari mereka.
Mereka berhasil mengalahkan Fnatic, OG, Virtus Pro, membalas dendam pada Invictus Gaming, dan Team Secret sebelum menghadapi sang “Raja Terakhir” PSG.LGD di grand final.
Meskipun sudah mencapai final dengan permainan yang fantastis, para penggemar masih mengunggulkan PSG.LGD untuk menjadi juara karena permainan mereka yang juga di luar nalar.
Di akhir turnamen, Team Spirit akhirnya berhasil mematahkan segala prediksi setelah berhasil menumbangkan PSG.LGD dengan skor tipis 3-2 dan membawa pulang uang hadiah sebesar USD 18.208.300.
Perkembangan prestasi Team Spirit yang sangat pesat di sepanjang tahun 2021 ini membuat kami sangat yakin kalau mereka pantas untuk masuk ke daftar ini.
Bagaimana menurut kalian? Apakah tim-tim yang berada di daftar ini adalah jagoan kalian?