Luar Biasa! Tim Liquid Juara Epicenter Moscow 2017, Ini Ulasannya!

Tim Liquid berhasil menjuarai gelaran Epicenter Moscow 2017 dengan mengalahkan Tim Evil Geniuses. Pertandingan grand final yang berlangsung dengan sistem Best of 5 ini berlangsung selama 4 babak dengan skor 3-1. Pertandingan antar kedua tim berlangsung seru dengan menampilkan game yang sangat menghibur. Berikut ulasan grand final Epicenter Moscow 2017.
Munculnya Hero Lama yang Jarang Dimainkan

Tim EG nampaknya terus mencoba untuk mencari alternatif hero-hero terbaru pada ajang ini. Setelah sukses dengan hadirnya Earthshaker dan Ancient Apparation yang dimainkan pada posisi midlane pada babak sebelumnya, kini tim EG mencoba memainkan Mirana pada posisi midlane di game ke-2. Mirana memang merupakan salah satu hero yang sering kali diposisikan sebagai midlane, namun dalam 2 turnamen besar seperti Kiev dan Manila Masters, Mirana merupakan salah satu hero yang sudah sangat jarang dimainkan.
Pada ajang Manila Masters sendiri, Mirana hanya dimainkan 5 kali dengan persentase nol persen kemenangan. Meskipun ditopang dengan kehadiran Drow Ranger yang dapat menambah damage serangan Mirana, tetapi hal tersebut tidak cukup efektif untuk melawan tim Liquid kali ini. Dan hasilnya pada game ke-3 , tim Liquid berhasil mencuri skor dari tim EG.
Sosok Drow Ranger juga menjadi perhatian dalam grand final ini. Drow Ranger yang pamornya kalah dibanding dengan hero carry lainnya seperti Naix, Troll, dan Juggernaut kembali dimainkan oleh tim EG. Dengan harapan agar Sumail dapat unggul jauh saat menghadapi Miracle di Midlane, keadaan justru makin memburuk dengan sering terbunuhnya Drow Ranger.
Tidak mau kalah dengan tim EG, tim Liquid juga mencoba ‘racikan’ terbaru saat grand final Epicenter kali ini. Miracle yang bertugas di garda tengah lintasan atau midlane memainkan Sven pada game pertama. Uniknya pada saat yang sama, Matumbaman menggunakan hero Necropos yang sangat jarang dimainkan sebagai carry.
Munculnya Signature Hero

Salah satu hal yang paling menarik dalam grand final Epicenter 2017 adalah dimainkannya signature hero pada masing-masing pemainnya. Tercatat ada 5 pemain dari kedua tim yang memainkan hero andalannya. Mereka adalah Miracle, Sumail, GH, Matumbaman, dan Universe.
Miracle- sempat memainkan hero andalannya yaitu Invoker pada game ke-3. Hero ini cukup sering ia gunakan dalam Epicenter Moscow kali ini. Kemampuannya memainkan hero ini sangat menghibur dan ditunggu-tunggu terutama oleh para fans Miracle-. Benar saja saat ia menggunakan hero ini, tim Liquid berhasil mencuri angka atas tim EG.
Sementara itu, Matumbaman juga memainkan salah satu hero andalannya yaitu Lycan. Ia memang sudah mulai jarang memainkan hero ini dan lebih tertarik memainkan Lone Druid sebagai hero andalan utama. Matumbaman bermain dengan agresif saat memainkan hero ini. Terbukti berulang kali ia berhasil mengejar musuh-musuhnya dan memberikan assist kepada Miracle serta membawa tim Liquid kemenangan atas tim EG di game ke-3.
Setelah cukup lama tidak dimainkan, akhirnya IO kembali dimainkan oleh GH. GH bukan tidak ingin memainkan IO pada setiap lagi yang dimainkan, tetapi hero ini kerap kali di-banned oleh tim musuh saat melawan tim Liquid.
Kehebatannya memainkan hero ini memang ditakuti oleh tim-tim lawan. Namun kali ini IO tidak di-banned oleh tim EG. Memanfaatkan momen tersebut, Kuroky sebagai sang captain kembali mempercayakan GH untuk memainkannya. Hasilnya ia berhasil membantu Miracle- dan mencuri skor pada game ke-4 serta memastikan juara Epicenter Moscow 2017
Tak ingin kalah dengan lawannya, tim EG juga mengerahkan hero-hero andalannya pada gelaran grand final kali ini. Dengan misi ingin mengawinkan gelar juara Manila Masters beberapa waktu yang lalu, mantan juara The International ini kembali mempercayakan Sumail untuk memainkan hero andalannya yaitu Storm Spirit.Kemampuannya memainkan Storm Spirit tidak dapat diragukan lagi. Hero ini yang mampu memberikan kemenangan tim EG saat melawan tim NP dalam babak semifinal Manila Masters.
Beberapa hero lainnya yang dimainkan tim EG saat gelaran Manila Master juga kembali digunakan. Salah satunya Razor yang mampu menghabisi seluruh musuh-musuhnya saat melawan tim Faceless. Selain itu, Puck juga kembali dimainkan oleh Sumail pada game ke-4 untuk membalas kekalahan di babak ke-3. Namun, dalam grand final kali ini Puck bermain kurang maksimal jika dibandingankan dengan saat ia bermain melawan tim Planet ODD di babak sebelumnya.
Hero of The Match

Kemenangan tim Liquid merupakan buah dari kerja sama yang apik antarpemainnya. Dalam ajang ini peran support dari tim Liquid sangat besar dalam menentukan kemenangan di tiga game yang mereka raih. Peran yang menonjol terlihat dari permainan yang dimainkan oleh GH.
GH bermain sangat baik dalam grand final ini. Ia kerap kali membantu Miracle- untuk membunuh hero Sumail dan membuat Miracle- unggul pada posisi midlane. Momen terbaiknya ialah ketika ia menggunakan Earthshaker pada game ke 4 . perannya membantu Miracle di mid, serta penggunaan Echo Slam yang sering mengenai banyak hero dari tim EG membuatnya menjadi salah satu pemain terbaik dalam ajang Grand Final Epicenter Moscow 2017.
Tim Liquid Juara Bertahan

Kemenangan yang diraih oleh tim Liquid kali ini menjadi kemenangan kedua kalinya secara berturut-turut dalam ajang Epicenter Moscow. Pada ajang Epicenter Moscow tahun lalu, tim Liquid berhasil juara setelah mengalahkan tim Newbee dengan skor.
Kemenangan ini juga menjadi kemenangan kedua tim Liquid tahun ini setelah ia berhasil menjuarai Starladder yang diadakan beberapa bulan yang lalu. Atas kemenangan dalam ajang Epicenter Moscow 2017, tim Liquid berhak mendapat hadiah utama sebesar $250.000. Selamat bagi para fan tim Liquid!
Diedit oleh Arya W. Wibowo