Tim paling mengecewakan yang kedua adalah juara liga DPC CIS, Virtus Pro. Melihat penampilan dominan mereka di liga DPC CIS yang juga diyakini sebagai salah satu wilayah yang punya pemain kuat, banyak pihak yang memprediksi kalau Virtus Pro bisa meraih peringkat tiga besar bahkan juara di ONE Esports Singapore Major.
Akan tetapi, semua prediksi itu salah setelah Virtus Pro disingkirkan oleh kuda hitam asal Peru, Thunder Predator dan harus puas finis di peringkat 7-8.
Ada beberapa masalah potensial yang membuat Virtus Pro tak bisa tampil seperti biasanya di ONE Esports Singapore Major.
Masalah pertama adalah kurangnya persiapan sebelum Major. Seperti yang kita ketahui, sekitar sepekan sebelum ONE Esports Singapore Major dimulai, Nightfall jatuh sakit dan tak bisa mengikuti latihan.
Hal ini kemungkinan memengaruhi persiapan dari Virtus Pro sebelum Major, terutama dari segi drafting.
Beberapa analis di CIS menganggap kalau drafting dari Virtus Pro di Major lalu buruk, dan kami menilai kurangnya latihan dengan Nightfall adalah salah satu penyebab potensial dari hal ini.
Kemudian, adalah masalah yang lumrah bagi tim muda, yaitu demam panggung. Semua pemain Virtus Pro hanya pernah sekali tampil di Major sebelum Singapore Major.
Seberbakat apapun seorang pemain muda, sangat besar kemungkinan kalau ia terkena demam panggung ketika tampil di turnamen bergengsi, dan inilah yang sepertinya melanda Virtus Pro di Singapore Major.
Virtus Pro tentunya harus belajar dari kegagalan ini untuk bisa berhasil di Major berikutnya. Mampukah mereka melakukannya di kesempatan berikutnya?