Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Jangan Ditiru! Ini 5 Tim dan Pemain Pro Dota 2 yang Pernah 322!

Dunia olahraga memang terkenal dengan praktik perjudian, tidak terkecuali di esport! Lima tim dan pemain Dota 2 ini dengan sengaja melakukan throw demi mendapatkan uang atau masalah internal. Siapa saja lima tim dan pemain pro Dota 2 yang 322?

Dota 2 memang permainan yang menjanjikan secara finansial, apalagi jika sudah menjadi pemain profesional. Ironisnya, para pemain ini tidak puas hanya mendapatkan uang dari hadiah maupun sponsor. Kelima pemain ini rela melakukan throw untuk memenangkan judi!

1. Team Unknown.Xiu

Tim asal Peru ini melakukan throw pada sesi grup Main Qualfiier Kiev Major. Saat melawan tim Infamous, Unknown bertingkah sangat aneh. Entah apa alasannya, tiba-tiba para pemain mulai melakukan tindakan konyol. Puncaknya adalah ketika Ursa menjatuhkan seluruh item yang membuat caster maupun musuh kebingungan.

Organisasi Unknown.xiu secara resmi memecat semua pemain dari roster mereka. Tindakan tidak profesional mereka ternyata disebabkan adanya perbedaan pendapat di dalam tim. Padahal sangat sulit untuk mencapai Main Qualifiers event sebesar Major, malah disia-siakan.

2. Mahameru Indonesia

Sumber : Gamenivora

Indonesia juga mempunyai kenangan buruk di dunia Dota 2. Pada tahun 2015 tim asal Indonesia yaitu Mahameru diduga kalah dengan sengaja karena melakukan praktik perjudian di salah satu situs web. Saat melawan Zero Lattitude, tim Mahameru kalah secara telak dengan skor 0-2.

Setelah dilakukan investigasi, diketahui bahwa dua pemain Mahameru yaitu Oclaire dan Spaceman melakukan throw dengan sengaja. Kedua pemain ini ternyata memasang bet melawan timnya sendiri. Mereka kemudian dijatuhi hukuman selama setahun oleh Joindota.

3. Arrow Gaming

Salah satu kontestan The International Arrow Gaming ternyata juga melakukan 322. DDZ dan Lance  terbukti melakukan matchfixing karena mereka membutuhkan uang. Konflik dengan manajemen menjadi alasan DDZ dan Lance melakukan throw.

Valve akhirnya secara resmi menghukum seluruh pemain dari Arrow Gaming. Mereka mendapatkan ban seumur hidup dari semua event resmi Valve. Artinya, sampai seumur hidup mereka tidak akan bisa mengikuti event seperti Major hingga TI!

Aksi throw yang dilakukan Arrow Gaming memang sangat disayangkan. Mengingat tim ini sempat menjadi tim paling kuat di kawasan SEA. Saat ini DDZ dan Lance masih aktif bermain, meskipun mereka hanya dapat mengikuti turnamen-turnamen kelas dua di wilayah Asia Tenggara.

4. Elite Wolves

Elite Wolves adalah salah satu tim yang membawa nama Peru dan Amerika Selatan masuk ke kancah Dota 2. Mereka menjadi tim pertama yang lolos ke turnamen skala Internasional, yaitu Dota 2 Canada Cup. Prestasi mereka tercoreng ketika mereka sengaja kalah, lagi-lagi karena perjudian.

Para pemain Elite Wolves mendapatkan ban seumur hidup dari Valve. Mereka terbukti melakukan dengan sengaja kalah dari tim Infamous. Godaan dunia perjudian membuat para pemain berlaku tidak profesional. Tidak tanggung-tanggung para pemain memasang item dengan jumlah lebih dari Rp 45 juta!

5. Solo

Pemain yang saat ini bermain di Virtus Pro, Alexei “Solo Berezin menjadi asal muasal kata 322 muncul. Pada tahun 2013, Solo melakukan judi dengan memasang bet sebesar USD322, melawan timnya sendiri. Solo mengakui perbuatannya dan hanya mendapatkan ban selama satu tahun.

Solo saat ini sudah menjadi pemain kelas dunia. Ia menjadi salah satu pemain yang beruntung karena saat melakukan kasus tersebut, ia bermain di tim kecil dan bukan di turnamen besar. Untung saja Solo tidak mendapatkan ban seumur hidup, sehingga kita masih bisa menonton permainan cantik Solo di TI 7 nanti.

Para pemain pro Dota 2 yang 322 ini memang sangat mengecewakan. Mereka rela kalah dan kehilangan status mereka sebagai pemain profesional demi uang. Memalukan! Semoga kasus ini tidak terjadi di industri esport Indonesia ya, guys!

Diedit oleh Audi E. Prasetyo

Pameran komunitas Game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> gameprime.asia/pameran

Share
Topics
Editorial Team
Audi Eka Prasetyo
Jodi Ibrahim
Audi Eka Prasetyo
EditorAudi Eka Prasetyo
Follow Us