Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Inilah Empat Tim yang Sukses Membuat Kejutan di DPC 2021 Season 2!

DPC 2021 Season 2 sudah selesai sejak akhir pekan lalu. Seperti yang kita harapkan dari Dota 2 kompetitif, tentunya ada banyak tim yang sukses membuat kejutan di DPC Season 2 yang lalu.

Kini, kita akan membahas empat tim yang berhasil membuat kejutan di DPC Season 2. Siapa sajakah mereka? Mari kita lihat bersama!

1. Execration

Sumber: Execration

Tim pertama yang sukses membuat kejutan di DPC 2021 Season 2 adalah tim asal Filipina, Execration.

Sebelum DPC 2021 Season 2 dimulai, banyak yang memprediksikan kalau nasib Execration takkan berbeda jauh dengan musim lalu, yaitu berjuang untuk menghindari degradasi atau bahkan terdegradasi ke lower division.

Meskipun Execration memutuskan untuk memperkuat tim mendatangkan kembali mantan pemain mereka, yaitu Palos dan mantan pemain Adroit Esports, Nikko, tak banyak yang yakin kalau tim ini akan mampu bersaing di DPC 2021 Season 2.

Akan tetapi realita berkata lain, di akhir musim, Execration berhasil finish di peringkat ketiga dan lolos ke WePlay AniMajor setelah memenangkan tiebreaker melawan tim yang seharusnya diunggulkan untuk menjadi juara, Fnatic.

Hal lain yang membuat kiprah Execration di DPC Season 2 ini mengejutkan adalah mereka sempat mengawali musim dengan dua kekalahan beruntun setelah kalah melawan TNC Predator dan BOOM Esports.

Meskipun memulai dengan tak begitu baik, Execration akhirnya mampu bangkit dan mengakhiri liga dengan rekor empat kemenangan dan tiga kekalahan sampai akhirnya bisa mengalahkan Fnatic di tiebreaker wild card WePlay AniMajor.

Kesuksesan Execration dalam lolos ke babak wild card WePlay AniMajor ini cukup bagi kami untuk memasukkan mereka ke daftar ini.

2. NoPing Esports

SUmber: GosuGamers

Tim kedua yang berhasil membuat kejutan di DPC 2021 Season 2 lalu adalah tim asal Amerika Selatan, NoPing Esports.

Pada DPC 2021 Season 1 lalu, NoPing Esports finis peringkat keempat di bawah Beastcoast, Thunder Predator, dan SG Esports.

Dan untuk musim kedua, mereka juga diprediksikan bakal finis di peringkat 3-4 mirip seperti di musim pertama.

Namun tentu saja, prediksi itu kembali salah karena NoPing Esports pada akhirnya berhasil menjadi juara di liga DPC Amerika Selatan, OGA DPC South America Season 2.

Keputusan NoPing Esports untuk mendatangkan carry veteran asal Brazil, hFn terbukti bekerja dengan baik.

Dengan hFn yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi di posisi carry, disertai dengan permainan keempat pemain lainnya yang terlihat jelas berkembang dibanding musim pertama, NoPing Esports mampu mendominasi OGA DPC South America Season 2.

Meskipun di pertandingan terakhir mereka harus mengakui kekalahan atas Beastcoast (yang diwarnai insiden ragequit yang kontroversial dari pemain NoPing Esports), mereka pada akhirnya bisa memastikan gelar juara OGA DPC South America Season 2 usai memenangi rematch melawan Beastcoast di tiebreaker.

Mereka bahkan mampu untuk menang mudah dengan skor 2-0 atas tim yang diyakini sebagai tim terkuat Amerika Selatan itu untuk merebut gelar juara.

Kesuksesan hFn dan kawan-kawan dalam meruntuhkan dominasi Beastcoast dan Thunder Predator di Amerika Selatan lebih dari cukup untuk membuat kami memasukkan mereka ke daftar ini.

3. Team Liquid

Sumber: Team Liquid

Tim ketiga yang sukses membuat kejutan di DPC 2021 Season 2 adalah tim yang dipimpin oleh iNSaNiA, yaitu Team Liquid.

Meskipun pada musim pertama Team Liquid sukses menembus Major, banyak yang beranggapan kalau mereka takkan mengulangi kesuksesan itu di musim kedua karena penampilan kurang memuaskan mereka di Major.

Ditambah lagi, Team Liquid harus bermain tanpa offlaner andalan mereka, Boxi yang harus absen di sepanjang musim karena masalah pribadi yang dialaminya yang semakin membuat publik meragukan kans mereka.

Masalah ini membuat Team Liquid terpaksa membuat perubahan dengan menggeser pemain midlane mereka Qojqva ke posisi offlaner dan menunjuk superstar asal Pakistan, SumaiL sebagai pemain stand-in yang mengisi posisi midlane yang tadinya diisi Qojqva.

Meskipun sempat diragukan (terutama keputusan untuk menggeser Qojqva ke offlane) keputusan ini terbukti sukses besar.

Qojqva berhasil membuktikan bahwa ia adalah pemain yang serba bisa. Ia mampu secara konsisten menunjukkan permainan yang apik di posisi offlaner yang notabene bukan merupakan posisi yang biasa ia mainkan di ranah kompetitif.

Sementara untuk SumaiL, ia menunjukkan level permainan yang sesuai dengan ekspektasi penggemar untuk pemain sekelas dirinya.

Bahkan dengan perubahan yang cukup besar ini, Team Liquid berhasil melampaui pencapaian mereka musim lalu dengan menjadi tim runner-up di DreamLeague Season 15 DPC Western Europe (pada musim sebelumnya, Team Liquid hanya meraih peringkat keempat).

Pencapaian ini tentunya bisa dianggap impresif mengingat mereka harus bermain dengan stand-in dan satu pemain yang bermain tidak di posisi aslinya.

Kesuksesan Team Liquid untuk meraih peringkat kedua DreamLeague Season 15 DPC Western Europe dengan keterbatasannya cukup untuk membuat kami memasukkan mereka ke dalam daftar ini.

4. Alliance

Sumber: Alliance

Tim keempat sekaligus terakhir di daftar ini adalah tim juara The International 3, yaitu Alliance.

Mirip seperti Team Liquid, tak banyak yang yakin kalau Alliance akan menorehkan prestasi di DPC 2021 Season 2 karena buruknya penampilan mereka di Major sebelumnya.

Bahkan mayoritas dari komentator dan analis yang terlibat di DreamLeague Season 15 DPC Western Europe memprediksikan kalau mereka bakal finis di luar empat besar.

Akan tetapi, Alliance berhasil membuat sebuah kejutan. Mereka sukses melampaui ekspektasi dan akhirnya menjadi juara di DreamLeague Season 15 DPC Western Europe dengan catatan enam kemenangan dan satu kekalahan.

Kehadiran ppd sebagai pelatih baru dianggap sebagai kunci kesuksesan dari Alliance di DPC 2021 Season 2 ini.

Meskipun sempat menuai kontroversi karena ia terlibat langsung ke dalam pertandingan (yang mana awalnya dibolehkan oleh DreamLeague namun akhirnya peraturan ini dibatalkan karena diprotes), kehadiran ppd sebagai juru taktik baru terlihat membawa perubahan untuk Alliance.

Mereka menjelma menjadi tim tangguh yang berbeda dari Alliance yang kita lihat di Singapore Major dan pada akhirnya sukses merebut gelar juara.

Keberhasilan Alliance dalam meruntuhkan prediksi ini membuat kami memasukkan mereka ke dalam daftar ini.

Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian setuju dengan daftar ini? Kalau tidak, siapa tim yang menurut kalian seharusnya masuk ke daftar ini?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
iqbal nuril
Editoriqbal nuril
Follow Us