Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Topson Mengutarakan Keluhannya Terhadap Pub Match di Dota 2 SEA

Topson mengutarakan keluhannya kepada pub match di SEA. Regional Asia Tenggara atau SEA adalah salah satu wilayah yang cukup terkenal di komunitas game online kompetitif.

SEA bukan terkenal karena prestasi pemainnya yang mendunia atau keramahan khas orang Asia Tenggara pada umumnya, melainkan karena perilaku toxic dan kekejaman tiap pemainnya  kepada pemain lain.

Tidak peduli gim yang dimainkan, pub player di Asia Tenggara terkenal super toxic dan tidak tahu adat. Sedihnya, bersama dengan Filipina, Indonesia dikenal di SEA akan perilaku toxic dari pemainnya.

Gabungan antara perilaku toxic dan faktor lainnya membuat public match di SEA (terutama Dota 2) dikenal sebagai region dengan public match tesulit di dunia.

Kerasnya public match di SEA ini bahkan membuat midlaner OG, Topson mengeluh. Melalui sesi streaming yang diadakannya, Topson yang kini sedang berada di Malaysia untuk menemui kekasihnya dan terjebak di sana karena virus Corona ini mengutarakan keluhannya terhadap kerasnya pub match di SEA.

Namun bukan perilaku toxic dari pemain lain yang ia keluhkan, melainkan kerap tidak imbangnya pertandingan yang ia mainkan.

Pemain yang juga dijuluki sebagai “Godson” ini mengatakan “aku bersumpah bahwa pertandingan-pertandingan public match di SEA adalah pertandingan public paling tidak seimbang di seluruh dunia.

Setiap pub match di sini seperti hanya berjalan selama lima menit (sangat cepat). Entah itu kalian membantai habis musuh ataupun kalian yang dibantai habis oleh musuh. Keadaannya selalu seperti itu di setiap pertandingan.” Tambahnya.

Keluhan Topson ini memang cukup relatable. Para pemain yang berada di bracket yang lebih rendah juga sering mengalami hal ini (meski sedikit berbeda) karena adanya smurf dan booster.

Jika smurf dan booster ada di tim kita, kita akan menang cepat, dan jika booster ada di tim lawan, kita akan dibantai dengan cepat dan hal ini terjadi lebih dari separuh pertandingan yang kita alami (termasuk penulis).

Apakah kalian setuju dengan Topson mengenai hal ini?

Share
Topics
Editorial Team
Leonanda Ferry
EditorLeonanda Ferry
Follow Us