[OPINI] Turnamen Grassroot Akan Sukses Hadirkan Regenerasi Pemain?

Belakangan berseliweran di timeline penulis perihal akan adanya langkah meghadirkan turnamen-turnamen kecil mulai dari kecamatan di Indonesia untuk game MLBB.
Langkah tersebut jelas menunjukkan kepedulian asosiasi atau induk olahraga esports untuk memajukan esports khususnya MLBB mulai dari grassroot atau akar rumput yaitu komunitas.
Walau menurut penulis kehadiran turnamen grassroot sejenis sebenarnya sudah pernah ada beberapa tahun lalu dalam bentuk “turnamen warkop”, namun langkah “menghidupkan kembali” tersebut sudah diperlukan untuk saat-saat ini.

Sisi yang penulis lihat dari upaya menghadirkan turnamen dari wilayah kecamatan adalah menghadirkan regenerasi pemain atau tim komunitas. Setidaknya memberikan kesempatan untuk mereka unjuk bakat.
Dengan banyaknya turnamen grassroot, akan banyak juga bermunculan talenta-talenta berbakat di skena kompetitif, walau harus memulai dari skena amatir.
Tetapi sebagai game yang dimainkan lima orang dalam satu tim, tentu muncul pertanyaan, apakah bakat satu orang yang akan terlihat menonjol (bisa gendong tim), atau memang paketan lima orang dalam satu tim yang benar-benar kuat.

Jika kejadiannya adalah adanya satu pemain menonjol, apakah akan ada tim ataupun scouting yang menarik dia? Atau akankah pemain tersebut keluar dari zona nyaman bersama timnya? Hal yang harus dipikirkan ke depannya.
Nah bagaimana jika ternyata dalam sebuah turnamen itu justru yang menonjol adalah satu tim sebagai sebuah keutuhan, apakah akan ada organisasi esports yang mengakuisisi secara penuh? Sebagaimana tim Oxygen di tahun 2017 yang menjadi cikal bakal tim MLBB RRQ.
Jika tidak ada, tentunya bakat perorangan ataupun satu tim hanya akan menjadi penyegar timeline, berseliweran sesaat, lalu hilang dimakan waktu. Atau mentok-mentok yang jadi tim spesialis turnamen kecil dari satu wilayah ke wilayah lain.

Eh iya, untuk turnamen grassroot ini nantinya apakah akan ada pembatasan pemain atau tim? Misalnya, tim penulis ikutan, lalu juara di kecamatan A, apakah boleh untuk ikut ke turnamen di kecamatan B atau C lagi? Hal tersebut juga harus dipikirkan loh.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah ada atau tidaknya hadiah (prizepool) untuk masing-masing wilayah. Kalau ini tentunya adalah alasan penting untuk tim mengikuti turnamen walau itu kecil-kecilan kan.
Itu baru opini awal penulis ya. Ada pikiran penulis lainnya yang bersifat jangka panjang, khususnya jika adanya program turnamen grassroot ini berkaitan dengan penelusuran pemain berbakat, untuk ke depannya menghasilkan pemain-pemain yang dipersiapkan untuk membela nama Indonesia.

Dari sisi pemain, jika penulis memiliki kemampuan mumpuni dan bercita-cita menjadi pemain pro, tentunya tujuan akhirnya adalah bisa menjadikan bermain game sebagai profesi yang menghasilkan (gajian) serta menghidupi selayaknya profesi lainnya kan.
Ketika ada pilihan, misalnya ditawari oleh tim esports professional dengan kontrak yang menjamin kehidupan, tentu pemain akan mengambil kesempatan tersebut.
Konsekuensinya adalah tujuan pemain tersebut bisa “bergeser” dari prestasi dan nasionalisme, menjadi profesi dan income.

Tetapi jika pemain tersebut diikat oleh program, dimana yang terbaik dari wilayah-wilayah akan dikerucutkan dan akan dicetak menjadi pemain nasional, maka akan menjadi PR bagi program tersebut untuk menjamin pemain tidak kabur. Selain itu, program tersebut juga harus menjamin kehidupan dari pemain berbakat tersebut.
Lalu, apakah saat ini regenerasi memang adalah hal penting yang harus segera diadakan? Khusus untuk pemain MLBB, menurut penulis, bukan suatu hal yang urgent untuk saat ini.
Apakah pelatih sulit mencari pemain? Menurut penulis sebenarnya tidak. Pelatih justru sudah cukup bingung dengan banyaknya pilihan pemain.
Tetapi apakah saat ini pemain-pemain yang bertanding di Liga, khususnya MPL, adalah seluruh pemain terbaik yang ada di Indonesia? Jawaban penulis adalah, tidak semua. Penulis masih yakin, ada talenta tersembunyi yang masih belum terlihat.
Dan benar, turnamen-turnamen kecil serta idealnya berjenjang adalah langkah yang tepat untuk melihat potensi-potensi tersembunyi, jika mereka berani ambil bagian.