Gak Punya Uang Bisa Gak Sih Jadi Atlet Esport? Ini Jawabannya!
Apa yang kamu bayangkan setelah memenangkan pertandingan dengan hadiah pertama sebesar 13 miliar? Uang yang sangat besar bukan?
Saat kamu berangan-angan untuk menjadi atlet profesional esport, kamu sudah bisa membayangkan bonus serta gaji yang kamu akan dapatkan! Tetapi, kondisi kamu saat ini sedang membutuhkan uang untuk berlatih.
Seorang atlet esport mempunyai perjuangan yang tidak soal materi saja, ada pengorbanan-pengorbanan seperti waktu, kesenangan, dan kenyamanan. Bahkan untuk menjalani awal kehidupan pemain esport kamu perlu perjuangan!
Tapi tunggu, apakah esport hanya tentang uang saja? Apakah esport hanya mengenai materi? Lantas bagaimana menjadi pemain esport dengan materi yang terbatas? Apakah bisa? Aamu perlu melakukan perubahan dalam dirimu!
Simak yuk bagaimana kamu bisa menjadi seorang profesional di esport!
Lakukan Kewajiban Tanpa Meminta Hak
Mungkin ini terdengar mengejutkan saat pemain profesional keluar dari universitas ketika ia sudah menjadi profesional, tetapi kamu yang belum menjadi profesional saja sudah meminta keluar dari sekolah untuk latihan!
Tunaikan kewajibanmu saat ini terlebih dahulu, baik saat masih bersekolah, menjalani kuliah, ataupun bekerja! Secara tidak langsung, kamu sudah menjadi profesional dalam mengatur waktu dengan aktivitasmu sambil menjalankan tugas sebaik mungkin!
Saat kamu hendak menjadi atlet profesional esport, kamu akan mendapat sebuah ujian untuk menyeselaikan kewajibanmu terlebih dahulu. Percayalah itu menjadi modal awal kamu untuk mempunyai pola pikir dewasa saat menjadi pemain esport nantinya!
Jika Tidak Ada Uang, Bekerjalah!
Kalau kamu membutuhkan uang untuk berlatih itu benar, karena tidak ada biaya yang gratis untuk menyewa komputer di warnet atau bahkan membelinya. Kamu perlu berjuang untuk mendapatkan sebuah alat untuk berlatih.
Semua atlet esport mempunyai perjuangan yang sangat keras untuk meraih cita-citanya. Misalnya Sumail, ia terpaksa menjual sepedanya, dan KoaLa sempat bekerja sebagai operator warnet untuk menjadi seorang atlet esport profesional!
Terdapat beberapa atlet esport profesional yang harus menjalani hidup yang tidak mudah terlebih dahulu. Tetapi ada mentalitas yang terbentuk, yaitu perjuangan pantang menyerah dan kegigihan!
Lakukan sesuatu untuk menghasilkan uang sebagai modal berlatih. Di saat yang lain tertidur pulas, kamu harus bekerja. Apa yang kamu dapatkan? Bukan hanya soal materi, tetapi mentalitas untuk berjuang!
Cintailah Lingkungan Kehidupan Sekitarmu!
Topik ketiga memang tidak terlihat koneksinya dengan uang, tetapi inilah yang akan membentuk pola pikirmu lebih ikhlas saat kamu berjuang. Ingat, perjalananmu menjadi pemain profesional tidaklah mudah dan pasti mendapati banyak batu sandungan!
Misalnya saat ini kamu bekerja dengan gaji pas-pasan, sekolah sangat padat, atau kuliah kerja hampir tidak ada waktu luang. Berikanlah sebuah kecintaan untuk melakukan semua itu.
Dengan cara ini, kamu akan belajar untuk lebih bisa “lepas” dan kamu menjalani hidup tanpa beban.
Saat kamu sudah mencintai hal-hal tersebut, kamu akan mulai bisa melakukan dengan hati lebih bahagia, dan di poin ini kamu sudah bisa berkonsentrasi untuk mengumpulkan materi sebagai modal kamu berlatih!
Jujur Menjadi Kunci Terakhir!
Hal terakhir yang sangat penting untuk menjadikanmu seorang atlet esport adalah berlatih untuk menjadi orang yang jujur dan punya integritas.
Jujur dalam hal sekolah, kuliah, waktu, pekerjaan, dan uang. Saat kamu sudah menjadi orang yang memenuhi hal-hal tersebut, artinya kamu telah menjadi orang yang berintegritas dalam hidupmu!
Kejujuran juga menjadi modalmu saat kamu bekerja. Kamu harus tetap mempertahankan pemasukan untuk membiayai pendaftaran turnamen, pembelian gear, dan biaya hidup pokok.
Saat kamu mempunyai integritas dalam kehidupanmu, kamu sudah mendapatkan poin integritas sebagai pemain profesional!
Beberapa hal di atas otomatis menjadi modal kamu saat menjadi seorang atlit profesional esport, selanjutnya kamu harus bertahan untuk mempertahankan impianmu, dan yang terakhir sudah siapkah kamu?
Diedit oleh Audi E. Prasetyo
