Membereskan beberapa bug di matchmaking. Misalnya, bug yang menyebabkan teman satu party kamu tidak menemukan tombol Accept, padahal tombol tersebut muncul di komputermu.
Mengatur bobot yang diberikan pada penilaian perilaku untuk terfokus pada pemain yang toxic saja, ketimbang memukul rata ke semua pemain. Dengan begitu, orang yang pernah melakukan pelanggaran perilaku, akan lebih mudah mendapatkan sanksi jika kembali melakukan pelanggaran.
Matchmaking untuk pemain baru akan lebih fokus ke jumlah pertandingan, ketimbang perilakunya. Artinya, pemain baru akan bertemu dengan sama-sama pemain baru yang jumlah pertandingannya tidak jauh berbeda.
Meskipun demikian, jika Dota 2 mendeteksi akun smurf, maka algoritma matchmaking akan lebih berfokus pada skill level, ketimbang jumlah pertandingan.
Jadi, kalau kamu melakukan smurf di MMR rendah, maka bisa jadi kamu akan melawan musuh dengan MMR yang jauh lebih tinggi dan di bracket very high skill!
Sistem penilaian perilaku juga telah ditingkatkan oleh Valve. Namun belum diketahui seperti apa peningkatan tersebut.
Terakhir, Dota 2 telah meningkatkan sistemnya untuk mendeteksi para exploiter, pengguna bot atau script, pelaku jual beli akun, dan feeder! Kabar baik tentunya, mereka tidak akan bisa melakukan matchmaking. Namun, durasi ban-nya masih belum diketahui.