Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Vainglory 5v5 Meluncur, Mampukah Bersaing dengan Mobile Legends atau AoV?

Menjadi MOBA mobile pertama memang tidak memastikan Vainglory untuk berjalan mulus tanpa hambatan. Terus berinovasi, Vainglory 5v5 resmi meluncur tanggal 13 Februari 2018 lalu!

Vainglory 5v5 ini memang sudah dinanti para penikmat MOBA mobile terutama penulis yang termasuk penasaran dengan gameplay dari salah satu game pelopor di genre-nya ini. Namun apakah ia cukup bagus untuk bisa bersaing dengan game sejenis di Indonesia?

Vainglory bisa dibilang merupakan terobosan waktu diluncurkan tahun 2014 lalu. Penulis sendiri merasa bahwa Vainglory saat itu merupakan solusi ideal untuk kembali ke dunia game tanpa harus capek ke warnet atau menghabiskan 3 jam bermain MOBA PC ditengah sibuknya menyelesaikan skripsi.

Kualitas gambar dan gameplay-nya saat itu bisa dibilang mendekati MOBA PC seperti HoN, LoL, bahkan Dota 2. Namun salah satu fitur uniknya adalah tentu saja MOBA mobile satu ini hanya bisa dimainkan maksimal tiga pemain dalam satu tim.

Vainglory

Hal ini dianggap cukup melenceng dari harkat MOBA yang dikenal sebagai permainan 5v5. Walaupun demikian, SEMC selalu developer keukeuh untuk menggunakan mode 3v3 pada semua mode permainannya.

Vainglory sempat cukup lama bertahan sebagai salah satu game esport terpopuler di genre-nya. Namun tahta tersebut harus siap diguncang oleh game pendatang baru yaitu Mobile Legends dan AoV.

Kedua game yang disebut belakangan bisa dibilang lebih meledak di Indonesia dibandingkan waktu Vainglory. Walaupun hal tersebut sama sekali tidak menandakan bahwa Vainglory jelek atau gagal.

Namun hal yang paling disorot oleh komunitas Vainglory adalah mode 3v3 yang harus segera ditingkatkan menjadi mode Vainglory 5v5 sebagai tajuk utamanya, mengingat bahwa pesaing-pesaingnya yang lebih populer menawarkan mode 5v5 sebagai mode utamanya.

Hal ini ditanggapi oleh SEMC yang akhirnya membuat Vainglory 5v5 menjadi mode utama dan bisa dinikmaiti juga dimainkan oleh semua pemain pada tanggal 13 Februari 2018. Penulis sendiri telah mencoba mode ini, lalu apakah mode ini bisa membawa Vainglory 5v5 sebagai MOBA Mobile populer layaknya pesaing-pesaingnya?

1. Masih Vanglory yang Kita Kenal

sumber: wallpaperup

Walaupun Vainglory 5v5 seakan banyak menawarkan perubahan, namun pada dasarnya ini masih game yang sama. Baik mekanik, gameplay, dan tampilan bagi penulis masih membawa ciri khas dari Vainglory.

Hal ini tentu baik untuk menjaga para pemain agar tetap loyal dan memainkan Vainglory 5v5, dan penulis sendiri tidak merasa terlalu sulit untukt beradaptasi pada mode baru ini. Walaupun tentu di level kompetitif hal ini akan sangat berpengaruh.

Artinya, sensasi bermain Vainglory 5v5 tidak hilang dan justru menambah seru bagi para player yang sebelumnya bermain di mode 3v3!

Masih ada lho faktor lain yang perlu dipertimbangkan agar Vainglory 5v5 dapat bersaing dengan MOBA popuerl lainnya di Indonesia!

2. More People= More Problem

Makin banyak orang, makin ribet?

Salah satu firasat awal penulis saat mendengar Vainglory 5v5 adalah kerumitan yang akan dialami saat harus bekerja sama dengan lima pemain layaknya MOBA lainnya. Dan sepertinya tanggapan itu benar.

Jujur, bagi penulis mode 3v3 cederung lebih simple karena koordinasi yang dilakukan lebih cepat dan hanya dengan dua pemain. Bagi pemain solo, berkoordinasi dengan empat orang random tentu bukan perkara yang mudah.

Potensi bertemu rekan satu tim yang cancer, feeding, atau afk bertambah karena jumlah pemain yang bertambah dalam satu tim. Tapi, bisa jadi hal tersebut adalah sensasi bermain MOBA dan rasiko yang harus diambil untuk dapat menikmati Vainglory 5v5 ini.

3. Barriers to Entry

Menurut penulis, inilah sebenarnya faktor penting yang menghambat Vainglory 5v5 akan populer di kalangan gamer Indonesia. Barriers to entry atau persayaratan untuk dapat bermain Vainglory 5v5 (bahkan sebelumnya 3v3) penulis rasa masih sangat tinggi.

Untuk dapat bermain Vainglory 5v5, pemain harus memahami konsep dasar MOBA, melakukan last hit, membeli item di shop, melemparkan flare / trap, melakukan rotasi, dan semua dilakukan dengan menggukan kontrol tap yang menuntut akurasi pada setiap sentuhannya.

Butuh konstrasi tinggi kalau mau serius main Vainglory 5v5!

Belum lagi yang sempat membuat penulis kaget adalah ukuran APK-nya yang mencapai 1GB kurang, sangat tidak ideal untuk gamer Indonesia yang masih mengandalkan paket data untuk mengunduh sebagaian besar game-nya.

Bila dibandingkan dengan Mobile Legends dan AoV, Vainglory 5v5 terasa cukup rumit dan akan menghalangi pemain baru yang sudah terbiasa dengan kemudahan yang ditawarkan oleh MOBA analog di atas.

Dari ketiga poin di atas, penulis merasa bahwa poin terpenting yaitu barriers to entry dari Vainglory 5v5 masih terlalu tinggi (bahkan semakin tinggi) bagi kebanyakan pemain di Indonesia.

Dan bagi pemain kasual seperti penulis, mungkin tidak akan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memainkan game ini karena memang cukup menguras tenaga dibandingkan bermain MOBA analog yang sudah biasa dimainkan. Walaupun jelas hawa kompetitif dari Vainglory 5v5 lebih terasa.

Namun sekali lagi, hal tersebut tentu bukan hal yang buruk bagi Vianglory, karena scene Vainglory menyambut dengan sangat baik mode 5v5 ini. Dan jujur, walaupun tidak sepopuler pesaingnya, Vainglory sudah cukup besar di Indonesia dibuktikan dengan kehaditan tim esport Elite8 dan BOOM ID yang sudah mendunia.

Kalau kamu guys? Apakah kamu tertarik memainkan Vainglory 5v5 ini? Atau justru merasa semakin sulit untuk dapat bersaing dengan jumlah pemain yang semakin banyak di map? Share artikel ini ke temanmu yang bermain Vainglory 5v5 ya! Biar kita diskusi di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jodi Ibrahim
EditorJodi Ibrahim
Follow Us