Representatif Motion IME, Irliansyah Wijanarko dan Windah Basudara (Dok. GGWP)
Di sisi mana kalian melihat WCG dan Motion IME memiliki tujuan yang sama?
Irli: Sebenarnya, common goals yang kita angkat bareng-bareng itu kuncinya di kreator. Makaya kita bawa tagline-nya pameran creator fest terbesar di dunia. Kita ketemu benang merahnya di sana, di Motion IME Festival paling pertama banget konsepnya kita pengen ngangkat community yang dimiliki sama Motion IME dan konten kreator lokal agar mereka bisa perform di atas panggung utama. Makanya di tahun pertama kita ngangkat beberapa kayak Luthfi Halimawan, Gerard Liu, Davidbeatt, dan Heiakim. Tahun lalu juga ada Ericko Lim, Tara Arts, dan banyak lagi. Kita pengen ngangkat yang biasanya konten kreator yang biasa kalian lihat sebagai streamer game saja, ternyata mereka punya bakat lain untuk perform di atas panggung.
Di saat bersamaan, WCG itu juga core content-nya adalah konten kreator. Mereka nge-shift dari yang tadinya highly focus ke competitive gaming, bergeser jadi lifestyle dan content creator culture. Mereka ngebawa konten kreator di luar negeri ini, bisa menjadi jembatan yang bagus sekali buat konten kreator Indonesia, agar mereka bisa punya akses ketemu sama konten kreator luar negeri dan ngembangin market mereka, nggak cuma limited di Indonesia saja tapi juga bisa ke luar negeri.
Apa yang saat ini belum bisa dicapai oleh Motion IME selama 3 tahun, dan ingin diraih di tahun ini?
Windah: Sebenarnya dari aku pribadi, wishlist aku dari dulu aku angkat ke timku, bang Irli, dan kawan-kawan, adalah pengen deliver artis internasional dengan harga yang merakyat. Jadi kalau ditanya aim atau goals pribadiku sebenarnya aku lagi berjuang sama tim buat bawa itu. Kita harap bisa direalisasikan. Juga, ini sebenarnya baru tercetus pemikiran ini di tahun kedua. Yang tadi sudah aku bilang di press conference, kita punya misi terselubung in a good way, yaitu pengen angkat UMKM.
Jadi kalau kalian tahu acara-acara pop culture banyak UMKM yang masuk baik F&B maupun karya-karya. Itu kita pengen angkat dengan cara memperluas jangkauan mereka supaya mereka lebih di-observe, dikenal di skala internasional. Indie game dev juga, aku pribadi pengen kuatin bagian gaming area-nya. Karena tahun ke-1, tahun ke-2, kita belum ada indoor area. Waktu itu masih butik, belum hall. Makanya, dengan harapan adanya WCG, mereka bisa bantu deliver itu.
Apa vision kalian untuk Motion IME dalam 5 tahun ke depan?
Irli: Long term plans kita adalah menjadikan Motion IME Festival ini sebagai IP yang benar-benar terbesar di dunia; content creator fest terbesar di dunia. Ini bisa jadi kayak Tommorowland, Coachella, Amsterdam Dance Event, atau Songkrang-nya Thailand, dimana Indonesia bisa dikenal via Motion IME Festival. Kita bisa ngebawa kreator-kreator lokal, kita bisa ngebukain jalan ke market global. At the same time, platform terbesar market global itu bukan lagi YouTube, tapi by the end of the year adalah datang ke Indonesia.
Windah: Aku juga menambahkan, mereka akan melihat mimpi kita: melihat UMKM-UMKM kita, performer-performer kita yang asli Indonesia, orang-orang luar dan internasional akan terekspos sama culture kita, budaya kita, dan UMKM kita. Itu inti besarnya.