Update Map Terbaru VALORANT Hadirkan Kekecewaan di Komunitas!

Komunitas VALORANT berteriak karena merasa kecewa dengan update terbaru yang membawa kembali map lama yang dinilai membosankan oleh mereka.
Hal tersebut terjadi karena pada tanggal 18 Agustus kemarin, Riot Games mengumumkan mereka akan melakukan rotasi terhadap map kompetitif VALORANT.
Apa saja map yang akan keluar dan map mana yang membuat komunitasnya marah dan kecewa? Yuk kita simak di artikel ini!
VALORANT Membuat Komunitas Kecewa dengan Update Terbarunya

Pada tanggal 18 Agustus lalu, Riot Games mengumumkan kalau Breeze akan kembali ke dalam pilihan map yang bisa dimainkan di permainan kompetitif mereka.
Dengan kembalinya Breeze, artinya akan ada map juga yang ditukar, dan untuk update kali ini map tersebut adalah Pearl dan Fracture.
Hal tersebut jelas membuat banyak pemain profesional bingung, dan bahkan membuat beberapa coach merasa tidak bahagia dengan update tersebut.
Tentu saja, anggota komunitas VALORANT yang tidak suka dengan keputusan update kali ini memiliki alasan mereka masing-masing.
Coach Navi termasuk salah satu yang panas

Dari sekian banyak anggota komunitas VALORANT, salah satu yang bereaksi cukup keras adalah Erik alias d00mbr0s sebagai coach dari team Natus Vincere (NAVI).
Lewat akun Twitter (X) yang ia miliki bernama @d00mbr0s, Erik mengatakan kalau dia tidak punya kata-kata lagi terkait update tersebut.
Menurut Erik, apa yang dilakukan oleh Riot Games adalah menghilangkan 2 map di mana tim-tim punya pendekatan yang berbeda.
“Waktunya untuk kembali ke VALORANT yang membosankan dengan META yang sudah ditentukan sebelumnya,” tambah Erik.
Erik juga menjelaskan kalau kemungkinan besar, dirinya hanya salty, jadi orang-orang tidak perlu mendengarkan komentarnya.
Erik bukan satu-satunya

Ternyata, sentimen yang dirasakan oleh Erik bukanlah satu-satunya perasaan negatif yang muncul dari komunitas VALORANT.
Johnny Lobster yang dikenal juga sebagai head coach dari tim FOKUS punya opini yang sedikit mirip.
Menurut Johnny, Fracture adalah sebuah map yang mampu menunjukkan kreativitas pemain dan pilihan agent yang berbeda-beda.
Johnny juga mempertanyakan kenapa Riot Games tidak menukar Ascent saja, karena map yang satu itu dianggap Johnny membosankan.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian merasakan hal yang sama seperti Johnny, Erik, dan anggota komunitas VALORANT yang lain?
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan VALORANT, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!