Berhasil Melumat PRX, Sentinels Kembali Tantang Gen.G di Grand Final VCT Masters Madrid!
Walau sempat dijungkalkan Gen.G di babak final upper bracket, Sentinels berhasil untuk menemukan jalan mereka ke babak grand final dari VCT Masters Madrid.
Sentinels memastikan penampilan mereka di babak grand final VCT Masters Madrid usai berhasil melumat wakil Asia Tenggara, Paper Rex atau PRX.
TenZ dan kawan-kawan berhasil menambah rentetan kemenangan Sentinels atas PRX menjadi tiga kemenangan beruntun yang mana dua sebelumnya didapat di AfreecaTV Valorant League.
Seri ini dibuka di Lotus pilihan Sentinels. Sentinels sepertinya jadi percaya diri memilih map ini usai mereka berhasil mencuri satu game dari Gen.G yang terkenal sangat kuat di Lotus.
Mereka langsung menunjukkan permainan yang menjanjikan di awal paruh pertama dengan keunggulan cepat 4-0.
Akan tetapi, PRX mampu menghantam balik Sentinels dengan enam kemenangan beruntun.
Dihajar enam ronde tak membuat juara Amerika ini kendur, mereka berhasil mencuri dua ronde terakhir dan mengakhiri paruh pertama dengan skor 6-6.
Keseruan masih berlanjut di paruh kedua. Kedua tim ini saling balas-membalas sampai pada akhirnya pertandingan harus berlanjut ke overtime.
Walau memberikan perlawanan yang keras, PRX akhirnya harus menyerahkan Lotus kepada Sentinels usai mereka kalah dua ronde langsung di overtime. 14-12 menjadi skor akhir dari Lotus.
Zekken yang tak terlalu terlihat di partai kontra Gen.G menyala di map ini. Ia berhasil mencetak 32 kill dan menorehkan rataan combat score fantastis, yaitu sebanyak 326 poin.
Ascent pilihan dari PRX menjadi panggung selanjutnya. PRX tentunya berencana untuk mengulangi apa yang mereka lakukan ketika menang melawan LOUD.
Namun ternyata semua tak berjalan sesuai rencana. Sentinels mampu untuk mengantisipasi segala pergerakan dari PRX dan menang telak dengan skor 13-6 di Ascent.
Zekken kembali bersinar di map ini. Pemuda yang baru saja berulang tahun ke-19 pada 19 Maret lalu ini berhasil mencetak 25 kill dengan rataan combat score yang lebih besar dari map pertama, yaitu 351 poin.
Berhasil menang telak di Ascent, Sentinels tentunya ingin mempertahankan momentum kemenangan di map pilihan mereka, Split.
Tapi sayang sekali kemenangan mereka harus ditunda. PRX mampu tampil beringas dan mempermainkan tim yang dipimpin johnqt ini. Sentinels akhirnya menyerah dengan skor 5-13 yang membuat seri ini lanjut ke map keempat.
Pemain yang kerap dikritik dan dijadikan kambing hitam oleh para penggemar PRX, yaitu Monyet memberikan pembuktian dan menjadi pemain terbaik di map ketiga ini.
Pemuda asal Bali ini berhasil mencatatkan 24 kill dengan rataan combat score yang impresif, yaitu 340 poin.
Berhasil merebut map milik Sentinels, PRX berusaha untuk menyamakan kedudukan di map pilihan mereka, Sunset. Mereka tentunya ingin mengulangi permainan bagus yang mereka tunjukkan ketika melawan LOUD.
Namun hal tersebut pada akhirnya tak tercapai. Sentinels kembali berhasil mengantisipasi strategi dari PRX dan bermain lebih disiplin dari mereka.
PRX yang juga terlihat kacau tak mampu membalas permainan dari Sentinels dan pada akhirnya mereka harus menyerah dengan skor telak 13-3 yang mengantarkan Sentinels ke grand final VCT Masters Madrid.
Sang “Dewa Valorant” TenZ seakan kembali ke dirinya yang lama di kesempatan ini. Ia berhasil mencetak 22 kill dengan rataan combat score sebesar 345 poin. Ia juga berhasil menorehkan persentase headshot yang fantastis, yaitu 42 persen.
Dengan kemenangan ini, Sentinels tentunya akan kembali menghadapi juara VCT Pacific Kickoff, yaitu Gen.G di babak grand final.
Kedua tim sama-sama memiliki motivasi yang besar untuk menjadi juara dan diprediksi akan tampil ngotot di partai grand final.
Ini tentunya memperbesar ekspektasi penggemar kepada partai puncak dari VCT Masters Madrid ini.
Siapa yang menurut kalian akan menjadi juara VCT Masters Madrid?
