Sumber: Valorant Champions Tour
Berikutnya kita beralih ke VCT Pacific. Tim yang menurut kami paling mengecewakan adalah tim yang kaptennya sudah kalian lihat di thumbnail, ZETA DIVISION.
Pada awalnya, tim yang dipimpin oleh Laz ini terlihat membuat beberapa aktivitas transfer yang cukup meyakinkan dengan mendatangkan dua pemain muda, yaitu hiroronn dan Yuran, serta merekrut juru taktik asal Brazil, Carlao.
Namun realita di lapangan tak sesuai harapan di awal. Para pemain ZETA DIVISION bermain sangat buruk di sepanjang musim. Mereka bahkan kalah dari Detonation FocusMe yang musim lalu tak mencicipi kemenangan sama sekali.
Menurunnya permainan dari Laz dan tidak konsistennya hiroronn, Yuran, dan SugarZero menjadi faktor utama kegagalan ZETA DIVISION di musim VCT 2024.
Di antara lima pemain dari ZETA DIVISION, hanya Dep saja yang bermain paling konsisten. Jika satu saja pemain tidak konsisten bisa membuat tim bermain buruk, bayangkan jika kalian punya empat pemain yang inkonsisten di tim kalian.
Dengan sekumpulan pemain inkonsisten tersebut, ZETA DIVISION hanya mampu finis di posisi kedelapan di tabel klasemen akhir VCT Pacific 2024.
Mereka bahkan hanya mampu sekali menang di Stage 2 melawan Talon Esports yang terlihat bermain ogah-ogahan saat itu.
Jika ingin menjadi lebih baik musim depan, ZETA DIVISION harus mempertimbangkan untuk meremajakan skuad dan membuang prinsip “5 man Japanese” yang mereka pakai selama ini.
Salah satu solusi dari masalah ini adalah ZETA DIVISION harus mempertimbangkan untuk mengambil pemain berbakat dari negara atau wilayah lain.
Jika mengambil pemain dari wilayah lain dirasa terlalu berat karena masalah bahasa, mereka bisa mengambil pemain dari Korea Selatan karena banyak pemain berbakat dari Negeri Ginseng tersebut yang bermain di VCT Japan.
Jika tetap berpegang teguh pada prinsip “5 man Japanese” ZETA DIVISION berpotensi akan menemui kesulitan untuk menemui pemain muda yang bagus.
Di kalangan pemain Jepang yang bermain di tier 1, sejauh ini hanya Meiy dari Detonation FocusMe yang bisa bersaing dengan para top dog di VCT Pacific, sementara kualitas yang lainnya antara medioker sampai ke di bawah rata-rata.
Bukan bermaksud untuk mendikte dan merasa paling benar, tapi kalau mereka meningkat pahit musim depan, ZETA DIVISION tetap harus mempertimbangkan opsi untuk mengimpor pemain yang kami berikan tadi karena minimnya talent pool di Jepang.