Di babak final VALORANT City Clash Volume 1, seluruh tim bertanding dalam format single elimination best of 1. Khusus babak grand final, format best of 3 digunakan.
Dalam babak final ini, tim MABUHAY keluar sebagai pemenang dan berhak membawa pulang Rp 15 juta dari total prize pool.
Menariknya, member tim MABUHAY merupakan roster ARF Team yang berpartisipasi di APAC Predator League 2024 bulan Januari kemarin.
Acara ini juga diramaikan oleh host Abigailclie. Sementara itu, jajaran caster terdiri dari Rere Bredel, EVOS Dellete, Jamal, Kocul, serta Son.
Dara Amadea, Brand Manager, Action, Riot Games ID & MY menyebutkan sejak VALORANT meluncur di tahun 2020, komunitas gamernya proaktif menciptakan event di akar rumput.
Segmen inilah yang ingin disasar oleh Riot Games lewat VALORANT City Clash, dengan tujuan untuk meningkatkan gameplay experience dari komunitas dan menyatukan komunitas warnet daerah.
“Kita semua pernah ngerasain gimana serunya main shooter game zaman SMP-SMA di warnet. Tapi sayangnya beberapa tahun belakangan ini kita udah jarang ngelihat banyak game yang mengadakan event di warnet,” kata Dara.
Dengan rilisnya VALORANT, event-event warnet ini mulai kembali mengeliat. Hal ini juga didukung oleh berbagai warnet yang memberikan space bagi komunitas untuk berkembang.
“Bagaimana jika kita mensentralisasikan para gamer di warnet kebanggaan mereka di setiap kota? Melalui warnet-warnet ini mereka bisa mewakili daerah mereka masing-masing dan melawan jagoan dari daerah lain,” ungkapnya.