Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Apakah Roblox Perlu Diblokir di Indonesia?

Apakah Roblox Perlu Diblokir di Indonesia feature.jpg
Sumber: WIRED
Intinya sih...
  • Isu keamanan anak dalam bermain di Roblox mencuat di Indonesia
  • Pejabat pemerintah memberikan pandangan keras terkait pemblokiran Roblox
  • Pendekatan edukasi, regulasi yang jelas, dan kontrol orang tua dianggap solusi lebih efektif daripada pemblokiran total
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Isu pemblokiran Roblox kembali mencuat di Indonesia setelah muncul kekhawatiran mengenai keamanan anak dalam bermain di platform tersebut.

Game online yang memungkinkan pemain menciptakan dunia virtual sendiri ini memang memiliki jutaan pengguna aktif, dengan lebih dari 40 persen di antaranya masih berusia di bawah 13 tahun.

Fakta tersebut menimbulkan pertanyaan serius, apakah Roblox benar-benar aman untuk digunakan oleh para pemain yang 40 persen di antarannya masih berusia di bawah 13 tahun?Lalu, apakah pemblokiran merupakan langkah yang tepat?

Beragam Tanggapan Mengenai Pemblokiran Roblox di Indonesia

Apakah Roblox Perlu Diblokir di Indonesia 1.jpg
Sumber: Google Play Store

Sejumlah pejabat pemerintah memberikan pandangan yang cukup keras terkait Roblox.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai platform ini memiliki potensi menghadirkan unsur kekerasan dan konten yang tidak ramah anak. Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewenangan menurut Undang-Undang ITE untuk memblokir penyelenggara sistem elektronik apabila terbukti mengabaikan keselamatan anak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Fauzi, menambahkan bahwa pola asuh keluarga memegang peranan penting. Ia menekankan agar orang tua lebih aktif mengawasi anak ketika bermain Roblox, bukan sekadar menyerahkan sepenuhnya kepada regulasi pemerintah.

Dari sisi regulasi digital, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, bahkan telah berdiskusi dengan perwakilan Roblox Asia Pacific mengenai perlunya penguatan fitur keamanan, mulai dari kontrol komunikasi, penyaringan konten buatan pengguna, hingga peningkatan parental control.

Pemerintah Indonesia bahkan mendorong Roblox membuka kantor perwakilan di dalam negeri agar pengawasan terhadap platform ini bisa berjalan lebih efektif.

Meski demikian, tidak semua pihak sepakat bahwa pemblokiran menjadi jawaban utama.

Co-Founder Asosiasi Komunitas Roblox Indonesia (AKRI), Lilik Adi Ribowo, menilai bahwa pendekatan edukasi dan regulasi yang jelas akan jauh lebih efektif daripada menutup akses. Menurutnya, kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan orang tua merupakan kunci untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat.

Pandangan serupa datang dari psikolog klinis Kasandra Putranto yang menyebut pemblokiran hanyalah solusi jangka pendek. Ia menilai literasi digital dan kontrol orang tua justru menjadi fondasi agar anak-anak tetap aman dalam menjelajah dunia virtual.

Lalu, Apakah Roblox Perlu Diblokir?

Apakah Roblox Perlu Diblokir di Indonesia 2.jpg
Sumber: Roblox

Melihat berbagai pandangan ini, tampak jelas bahwa Roblox menghadirkan dilema bagi pemerintah Indonesia.

Di satu sisi, ada kebutuhan mendesak untuk melindungi anak-anak dari potensi bahaya digital. Namun di sisi lain, Roblox juga memberi ruang bagi kreativitas, pembelajaran, dan interaksi sosial yang bisa bernilai positif.

Pemblokiran total bisa jadi tindakan ekstrem yang justru menutup kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang melalui media digital.

Menurut penulis, solusi yang lebih seimbang tampaknya terletak pada penguatan regulasi, peningkatan transparansi dari pihak Roblox, serta keterlibatan aktif orang tua dalam membimbing anak.

Edukasi literasi digital juga harus terus digalakkan agar anak-anak tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga mampu memilah konten yang sehat bagi dirinya. Dengan cara ini, kita bisa memastikan dunia virtual tetap aman tanpa harus mematikan potensi besar yang ditawarkan oleh Roblox.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Valya Annisya
Mecca Medina
Valya Annisya
EditorValya Annisya
Follow Us