Capcom dan TiMi melakukan banyak penyesuaian agar Monster Hunter Outlanders nyaman dimainkan di smartphone. (Dok. GGWP)
Apa saja tantangan dalam menerjemahkan gameplay Monster Hunter ke platform mobile tanpa mengurangi pengalamannya?
Huang: Satu hal yang menonjol adalah menerapkan kontrol dalam layar yang kecil seperti tombol dan kontrol kamera. Kami punya banyak pengalaman dalam game aksi, jadi kami mencurahkan semua pengalaman kami ke game ini. Kami juga mencoba menerjemahkan inovasi MH dalam cara yang lebih rileks.
Apakah ada semacam penyederhanaan untuk mengkompensasi batasan dari platform mobile?
Sunano: Karena ini platform mobile, kami mempertimbangkan tingkat kesulitan. Pemain akan bermain sambil menunggu kereta atau saat ada waktu luang, berbeda dengan PC dan konsol. Kami mempertimbangkan kesulitannya berdasarkan jumlah waktu bermain di platform mobile
Huang: Untuk tingkat kesulitannya, bergantung pada pemain. Sebagian ingin musuh yang sulit, sebagian lain ingin yang mudah. Kami ingin membuat game yang seru terlepas kesulitan game-nya. Saat ini kami ingin fokus memberikan pengalaman seru untuk pemain. Kami ingin membuat game ini bukan karena tingkat kesulitannya; terlepas berapa lama dan bagaimana kamu memainkannya, game ini akan tetap menyenangkan.
Monster Hunter memiliki UI yang kompleks. Bagaimana menerjemahkannya ke dalam platform mobile?
Huang: Saat kami mendesain game ini, tantangan terbesarnya adalah menyederhanakan operasinya. Kami mendesain UI berdasarkan hal ini. Misalnya, saat ingin menggunakan item, tombolnya akan muncul dengan beberapa tips. Kami juga ingin pemain memperhatikan momen penting dalam battle, dengan meng-higlight tombol dan memberi vibration.