Impresi Singkat Stella Sora CBT; Roguelite Seru dan Imut!

- Stella Sora hadir sebagai sebuah game gacha dengan mode utama roguelite yang simpel namun nagih.
- Selain mode utama roguelite, Stella Sora menawarkan konten sampingan yang memanfaatkan record yang kalian simpan dari roguelite.
- Sistem gacha yang ditawarkan sayangnya terasa cukup mengkhawatirkan, namun mengingat game ini masih berada dalam fase CBT ada kemungkinan besar rate yang ditawarkan akan berubah.
Sukses merilis Blue Archive di Jepang, Yostar tampaknya ingin mereplikasi kesuksesan game besutan Nexon ini dengan merilis apa yang bisa dikira sebagai Blue Archive 2.0. Game tersebut dinamakan sebagai Stella Sora.
Stella Sora digadang-gadang sebagai sebuah game dengan genre roguelite yang diklaim akan memberikan pengalaman bermain yang unik. Lantas, keseruan seperti apa yang bisa didapat selama mencoba closed beta test yang dimulai sejak tanggal 29 Mei ini?
Kali ini, penulis akan kembali membuka rubrik Impresi Singkat untuk Stella Sora, sebuah gacha RPG yang dikembangkan oleh Yostar sebagai upaya untuk melawan popularitas Blue Archive yang hingga saat ini masih populer dikalangan penggiat game gacha.
Mode Roguelite, Bikin Nagih!

Seringkali, mode roguelite dalam sebuah game gacha dihadirkan hanya sekedar konten sampingan saja. Dan umumnya, efek yang didapatkan hanya sekedar buff untuk meningkatkan damage atau stat karakter saja.
Stella Sora membawakan roguelite sebagai konten utama sekaligus weekly melalui sebuah mode bernama Ascension. Di mode ini, kalian akan diajak untuk menaklukkan sebuah Monolith dalam perjalanan 25 lantai yang penuh dengan kejutan tidak terduga!
Pertama-tama, sistem pertarungan. Di Stella Sora, serangan utama sepenuhnya berjalan secara otomatis atau yang bisa disebut dengan sistem auto-attack. Para pemain juga akan diberikan skill serta ultimate yang bisa digunakan secara manual maupun otomatis dengan fitur assisted battle.

Tentunya, terlepas dari fitur assist yang kalian aktifkan atau tidak, Stella Sora tetap memberikan keseruan yang sama mengingat kalian akan diajak untuk terus bergerak dan menghindar dari serangan. Ditambah lagi, kalian juga akan diajak untuk merakit tim untuk mendapatkan kombinasi serangan yang berbeda!
Seperti roguelite pada umumnya, akan ada lantai tertentu dimana kalian tidak perlu bertarung. Ada shop yang akan menghadirkan potential yang bisa kalian beli, hingga encounter dimana kalian bisa bertemu dengan trekker atau karakter lainnya untuk mendapatkan kejutan seperti musical note hingga potential.

Nah, potential di sini adalah sebuah kartu upgrade yang bisa kalian dapatkan untuk setiap level up yang kalian raih. Efeknya pun beragam, dari meningkatkan damage hingga mengubah pola serangan. Contohnya, karakter seperti Jinglin umumnya akan berhenti bergerak saat menggunakan skill. Salah satu potential penting yang kalian bisa dapat adalah menggunakan skill sembari bergerak. Sounds neat, no?
Kalian juga akan mendapatkan Musical Note yang hadir sebagai buff standar yang meningkatkan stat seperti auto attack, skill, hingga ultimate damage. Namun, kalian tidak boleh asal memilih musical note! Pasalnya, musical note ini juga diperlukan untuk mengaktifkan efek untuk Disc yang kalian atur!
Disc dalam game ini ibaratnya adalah sebuah gear atau equip yang didapat dari gacha. Disc hadir dengan dua fungsi; main yang memberikan buff utama yang perlu diaktifkan dengan musical note tertentu, serta support yang memberikan musical note untuk membantu kalian di perjalanan awal.
Jangan Lupa Record-nya!

Untuk setiap ascension yang berhasil dilewati, diakhir perjalanan kamu akan mendapatkan sebuah record atau catatan yang menyimpan segala potential yang didapat. Nah, record ini akan menjadi aset paling berharga karena konten sampingan seperti farming material hingga tower melalui Menace Arena membutuhkan record tersebut.
Record yang kamu gunakan pun akan memberikan efek-efek yang sebelumnya sudah didapat. Hal ini tentunya akan mendorong para pemain untuk mencoba mengulang mode ascension untuk mendapatkan potential terbaik, namun hal ini tentu akan terdengar melelahkan.
Untungnya, setelah kalian mencapai player level 10, mode sweep akan terbuka, memungkinkan kamu untuk hanya mengumpulkan potential serta musical note saja yang akan langsung disimpan sebagai record terbaru.
Waswas di Gacha!

Terlepas dari serunya Stella Sora terlebih jika kalian menyukai roguelite yang santai, game ini memiliki salah satu isu yang menurut penulis harus dibenahi. Salah satu isu terbesat tersebut datang dari gacha yang ditawarkan.
Pertama, Stella Sora mengikuti sistem gacha Genshin Impact dimana sebuah banner akan digabungkan tidak hanya karakter saja namun juga disc yang bisa diibaratkan sebagai light cone-nya Honkai Star Rail atau Craft Essence milik Fate Grand/Order.
Hal ini mungkin terdengar biasa saja mengingat sistem gacha satu ini sudah umum, bahkan game seperti Girls' Frontline 2 dan Wuthering Waves pun mengikuti sistem ini. Sayangnya, rate yang ditawarkan untuk mendapatkan karakter *5 hanya sekedar 1,89% saja. Selain itu, soft pity yang didapat untuk karakter rate up adalah 60 persen. Sementara itu, Pity maksimal adalah 160.
Wajib Jajal Saat Rilis!

Menutup rubrik Impresi Singkat kali ini, Stella Sora merupakan angin segar yang hadir dalam pasar gacha yang saat ini begitu mengejar gameplay berbasis open-world ARPG. Mode roguelite yang dihadirkan sebagai konten utama akan menarik pemain tertentu yang tertarik dengan tantangan untuk merakit tim idaman mereka.
Selain itu, satu hal yang membuat Stella Sora terasa unik adalah visual yang memanjakan mata; kombinasi warna biru dan aqua yang terasa kalem menuju efek transisi yang begitu mulus, ada banyak hal yang membuat game besutan Yostar ini terasa spesial.
Sayangnya, belum ada informasi kapan Stella Sora akan dirilis secara penuh. Semoga saja, setelah fase CBT ini selesai Yostar hanya perlu memperbaiki beberapa bug dalam game. Saat ini, penulis merasa versi CBT sudah terasa cukup mantap tanpa ada masalah, fitur terasa lengkap namun urusan konten tentu bisa ditambah lagi!