Sumber: instagram.com/deb.imanuella
Eksklusif kepada GGWP saat dihubungi melalui alat elektronik, Debora Imanuella, Kabid Komunikasi PB ESI, mengatakan kalau ini merupakan momen yang baik untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perbedaan kecanduan bermain game dan menjadi atlet esports profesional.
"Saya pribadi setuju, bahwa ini jadi momen yang baik untuk mengedukasi masyarakat tentang perbedaan antara kecanduan (bermain) game dan menjadi atlet esports profesional. Bermain game tanpa arah dan tujuan, hanya akan membuang waktu dan bisa berdampak buruk untuk masa depan anak," tuturnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa PB ESI terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang atlet esports profesional. Di mana, seorang atlet esports profesional punya arah, tujuan, dan karir yang jelas di industrinya.
"PB ESI bersama para pemangku kepentingan, terus mendorong edukasi publik, bahwa menjadi atlet esports berarti punya arah, tujuan, serta karir yang jelas di industri ini."
"Jika bermain game dilakukan secara berlebihan tanpa kontrol dan tidak dibarengi dengan pendidikan atau pelatihan, itu tentu berisiko. Tapi kalau diarahkan dengan benar, didampingi, dan difasilitasi, anak-anak bisa berkembang jadi talenta digital dan atlet yang berprestasi," tutup Debora.