AGI Benarkan Proses Mediasi dengan Anantarupa Studio

- Proses mediasi dimulai setelah keluhan dari pegawai Anantarupa Studios disampaikan melalui SEAGamethetic.
- Ivan Chen, CEO Anantarupa Studios, mengakui adanya beberapa hak karyawan yang belum dibayarkan.
- Ketua AGI Shafiq Husein berharap masalah dapat segera diselesaikan secara kekeluargaan.
Shafiq Husein, Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) periode 2024-2029 membenarkan bahwa AGI ikut terlibat dalam proses mediasi dengan Anantarupa Studios.
Dalam laporan yang beredar, disebutkan bahwa AGI meneruskan keluhan-keluhan seputar kondisi kerja di studio game Lokapala tersebut kepada sang CEO Ivan Chen.
Meskipun pada awalnya menyangkal, dalam pernyataan terpisah Chen mengakui bahwa terdapat beberapa hak karyawan Anantarupa Studios yang belum dibayarkan.
1. Proses mediasi dengan AGI

Proses mediasi ini dimulai saat SEAGamethetic, sebuah platform media sosial yang mendokumentasikan game indie produksi Asia Tenggara, menghubungi AGI pada tanggal 15 April 2025.
SEAGamethetic meneruskan keluhan dan tip anonim dari pegawa Anantarupa Studios yang gagal membayarkan THR dan gaji mereka selama 5 bulan.
AGI menerukan keluhan tersebut kepada Ivan Chen selaku CEO Anantarupa Studios, yang menyebut bahwa permasalahan ini "tidak ada hubungannya dengan AGI".
Lebih lanjut, Chen menjelaskan bahwa tuduhan dari pegawai merupakan imbas dari batalnya kerjasama Anantarupa Studios dengan sebuah perusahaan startup Indonesia. Terlepas batalnya kerjasama tersebut, Chen memastikan bahwa kepastian pembayaran gaji karyawan wajib diperhatikan.
2. Shafiq Husein berharap masalah bisa segera selesai

Dihubungi pada acara peluncuran Google x Unity Game Developer Training di kawasan Thamrin Jakarta, Ketua AGI Shafiq Husein membenarkan bahwa ada upaya mediasi dari AGI.
"Dari AGI sendiri, memang yang email ke kami itu sudah kami forward ke tim Anantarupa itu sendiri, supaya mereka bisa menyelesaikan masalah mereka secara internal," ujar Shafiq.
Ia melanjutkan, sejak mediasi tersebut dan juga pemberitaan yang beredar di masyarakat, pihak Anantarupa Studios telah memberikan pernyataan dan kini sudah dapat dihubungi.
"Kami sebagai asosiasi menyayangkan hal itu terjadi, dan kami berharap itu semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.