Walaupun kebijakan baru tersebut cukup memberi angin segar bagi para fans game klasik, namun Apple menolak memasukkan aplikasi emulator PC Windows maupun DOS. Sejumlah aplikasi seperti iDOS3 dan UTM SE, menjadi korban dari kebijakan tersebut.
Dilansir laman Gamebrott, Li Chaoji, developer dibalik iDOS 3, menyatakan bahwa aplikasinya hanya menyediakan kapabilitas emulasi sistem operasi DOS saja, bukan konsol retro. Ia sendiri cukup merasa kebingungan dengan keputusan yang diambil Apple, mengingat emulator PC hanya mampu mengemulasikan sistem operasi saja.
Namun di sisi lain, kami sendiri sangat memahami mengapa Apple memutuskan untuk tidak memperbolehkan emulator PC, karena jika emulator tersebut dapat benar-benar berfungsi dengan optimal, ada banyak hal yang bisa dilakukan yang “mungkin” dirasa bakal jauh lebih merugikan ketimbang risiko dari memperbolehkan emulator game retro.
Terlepas dari hal itu, saat artikel ini dibuat keputusan yang diambil Apple tersebut cukup menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa emulator game retro diizinkan masuk ke App Store, sementara emulator PC tidak? Beberapa pihak merasa bahwa Apple seharusnya memberikan penjelasan mengenai hal tersebut sesegera mungkin.
Apple memang dikenal karena menerapkan kontrol yang ketat terhadap segala macam aplikasi yang diperbolehkan masuk ke App Store. Meski apa yang dilakukan Apple ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan keamanan pengguna, namun banyak developer merasa terhalang oleh aturan ketat tersebut. Diharapkan mereka akan mendapat lebih kelonggaran yang tidak melanggar kebijakan utamanya. Menurut kamu?