Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Alasan Assassin's Creed Bisa jadi Sarana Wisata Masa Lalu

Assassin’s Creed merupakan game open world dengan genre action adventure. Game tersebut sudah diterbitkan oleh Ubisoft dan dikembangkan oleh studio milik Ubisoft.

Judul pertamanya adalah Assassin’s Creed yang rilis pada tahun 2007. Ubisoft dan dikembangkan Studio Ubisoft Montreal.

Bisa dikatakan, game Assassin’s Creed menggambarkan cerita fiksi yang diadaptasi dari sejarah dan tokoh dunia nyata. Hal tersebut membuat gameplay dari serial Assassin’s Creed sangat berwarna dan unik.

Beberapa alasan Assassin’s Creed jadi sarana wisata masa lalu adalah sebagai berikut.

1. Latar Tempat yang Memukau

Karena gameplaynya berlatar tempat dari dunia nyata. Para pemain bisa merasakan bagaimana rasanya berjalan dan melihat dunia zaman dahulu lewat layar komputer atau televisi.

Serial game Assassin’s Creed sudah memiliki 13 judul yang dirilis sejak 2007 sampai yang terbaru pada 2003. Dari banyaknya judul yang dirilis, setiap game memiliki latar tempat yang unik dan berbeda satu sama lain.

Ada yang berlatar pada zaman Romawi Kuno, Mesir Kuno, Yunani Kuno, hingga Revolusi Prancis. Ada juga latar Laut Karibia yang khas dengan tema bajak lautnya.

Dunia yang dibuat dalam game Assassin’s Creed memiliki detail presisi. Kamu sebagai pemain akan merasakan pengalaman yang begitu nyata ketika masuk dan memainkannya.

Dari megahnya piramida di Mesir, kokohnya Koloseum di Italia, luasnya hamparan Sungai Nil, hingga patung dewa-dewi raksasa di Yunani. Semua hal tersebut dibuat dalam game Assassin’s Creed.

2. Dunia yang Begitu Luas

Dunia yang dibuat dalam game Assassin’s Creed sangatlah luas, bahkan benar-benar luas. Saking luasnya, kadang pemain tidak sempat mengeksplorasi seluruh dunia dalam game meskipun sudah menamatkannya.

Pada game Assassin’s Creed Origin yang berlatar pada Mesir Kuno, semua detail tempat digambarkan dengan lengkap. Kota-kota besar, pedesaan, hingga hamparan gurun pasir yang sangat luas digambarkan dengan ciamik.

Tidak jarang pemain harus sering membuka peta untuk mengetahui lokasi yang akan dituju. Hampir mustahil untuk menghafal seluruh area yang ada dalam game.

Dunia yang luas ini membuat pemain benar-benar merasakan pengalaman berada di tengah kehidupan masyarakat zaman kuno. Di dalam dunia yang luas ini, pemain dapat mengunjungi berbagai tempat historis yang unik.

Dengan adanya berbagai lokasi yang unik, para pemain tidak akan merasa bosan atau jenuh ketika menjelajahi dunia Assassin Creed.

3. Tokoh dan Kejadian Nyata

Jika pada sebuah game biasanya pemain akan bertemu dan berhadapan dengan karakter fiksi, maka Assassin Creed menawarkan pengalaman berbeda. Penggabungan kejadian fiksi dan kejadian nyata pada masa lalu membuat Assassin’s Creed terasa sangat unik.

Para pemain akan bertemu dengan tentara-tentara Romawi bersama jenderalnya di sekitar Koloseum. Bahkan, bertemu dengan Kesatria Kenisah pada masa Perang Salib.

Kejadian nyata tidak luput dari pengalaman yang ditawarkan seri Assassin Creed. Contohnya seperti kejadian Perang Salib dan masa Revolusi Amerika.

Adanya kombinasi dari aspek fiksi dan kejadian nyata membuat pemain benar-benar merasakan gejolak yang pernah terjadi pada dunia masa lalu. Pemain pun akan merasakan indahnya pemandangan pada masa lalu. Tentunya, ini sangat berbeda dengan zaman sekarang..

4. Menjelajah dari Ketinggian

Pengalaman menjelajah dunia kuno tidaklah lengkap jika pemain cuma berjalan-jalan. Ubisoft selaku pengembang Assassin Creed mengetahui hal ini dan menawarkan mekanik unik untuk menjelajah dan bergerak, yaitu dengan parkur.

Karakter utama game Assassin Creed memiliki kemampuan hebat untuk memanjat. Bahkan, berjalan di dinding-dinding bangunan sampai ke atapnya.

Dengan kemampuan parkur yang dimiliki, para pemain bisa dengan leluasa bermanuver di antara tingginya bangunan-bangunan, pohon, hingga gunung.

Hal ini memungkinkan pemain mencari dan mendapat sudut pandang paling bagus untuk menikmati dunia Assassin Creed.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us