Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Beginilah Respon dari PETA Terhadap Game Palworld

Dalam dunia virtual yang dinamis, saat ini Palworld menjadi sorotan utama banyak orang, bahkan memicu debat sengit yang melampaui batas piksel dan kode. Game unik ini, dengan gameplay menarik yang melibatkan penangkapan dan pemanfaatan makhluk virtual, telah menimbulkan berbagai sudut pandang.

Di tengah-tengah benturan ini, muncul kekhawatiran dari PETA, yang diungkapkan melalui wawancaranya bersama Insider Gaming, bersamaan dengan reaksi pembelaan dari komunitas gaming, yang menganggap game ini sebagai kanvas ekspresi seni dan fantasi.

Meroketnya pamor Palworld di panggung game sangatlah cepat, dengan daya tariknya terletak pada narasi yang tidak konvensional, dimana game ini menggabungkan elemen manusia dan hewan dalam setting virtual.

Namun, PETA mengungkapkan kekhawatirannya, sekaligus memperkuat diskursus seputar perlakuan terhadap hewan virtual di dalam game tersebut, yang dikenal sebagai Pals.

Pada wawancara tersebut, PETA mendorong penyisipan pedoman vegan ke dalam gameplay Palworld. Mereka mendesak para pemain untuk mengadopsi gaya hidup vegetarian dalam game-nya, mencerminkan advokasi mereka di dunia nyata untuk kesejahteraan hewan. Yang jelas, posisi PETA yang sekarang ini turut serta mengawasi ruang virtual menempatkannya pada posisi yang unik.

Reaksi Negatif dari Gamers

Komunitas game, yang dikenal karena membela keras tempat-tempat “suci” virtual mereka, melawan kritik PETA secara menggebu-gebu. Mereka yang menentang memandang sikap PETA sebagai eksistensi yang terlalu memihak, campur tangannya pada kasus kali ini dianggap tidak pantas, apalagi mengingat Palworld merupakan dunia fantasi.

Beberapa gamer bahkan menyoroti sejarah kontroversial PETA, berpendapat bahwa Palworld, sebagai video game, tidak perlu menjalani pemeriksaan etika yang sama dengan praktik dunia nyata.

Kontroversi semakin mendalam ketika diskusi seputar sifat fiktif makhluk yang menghuni Palworld berkembang, sehingga membutuhkan pertimbangan ranah etika yang lebih mendalam karena game ini sepenuhnya tercipta dari imajinasi.

Para pembela Palworld, yang mempertahankan kebebasan artistik, menegaskan bahwa game tersebut merupakan bentuk ekspresi kreatif serupa dengan alam semesta fiksi yang biasa kita temukan dalam suatu literatur dan juga film.

Di lanskap gaming yang terus berkembang, dimana batas antara dunia nyata dan virtual terus meruncing, diskusi seputar konvergensi nilai-nilai dunia nyata dan petualangan virtual memang cukup kontroversial untuk dibicarakan. Menurut kamu?

Sumber: Gamebrott

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us