Cyberpunk 2077 Gagal Total, Lord Gaben Bukan Suara!

Gabe Newell atau biasa kita kenal sebagai Lord Gaben merupakan seorang yang sangat berpengaruh di industri game.
Kita tahu betul bagaimana dia menjadikan Steam yang semula adalah platform internal untuk Valve justru berubah menjadi salah satu platform digital terbesar yang ada di dunia khususnya dalam pandangan para pemilik PC.
Dia baru-baru ini buka suara mengenai salah satu game paling ditunggu di tahun 2020 yaitu Cyberpunk 2077 yang justru peluncurannya malah menjadi bencana buat CD Projekt Red selaku developer. Masalah baru terus berdatangan sehingga Lord Gaben pada akhirnya harus buka suara.
Gaben mengatakan bahwa dia sangat simpatik dengan apa yang terjadi pada CD Projekt Red dan Cyberpunk 2077. Gaben pun yakin jika nantinya game tersebut akan menjadi game yang hebat karena memang punya potensi.
Dia mengatakan jika Cyberpunk 2077 punya beragam aspek yang brilian dan game ini menunjukan jika CD Projekt Red benar-benar bekerja keras dalam membuat ini.
“Ada aspek-aspek dari permainan yang sangat brilian. Ini menunjukan mereka benar-benar kerja keras dan tidak adil jika banyak yang memperlakukan mereka buruk,” tuturnya.

“Mereka memiliki sejarah panjang dalam melakukan pekerjaan dengan baik, terus berinvestasi dalam produk mereka dari waktu ke waktu dan saya curiga mereka akan sangat pandai dalam membuat pelanggan senang seiring waktu,” lanjutnya.
Gaben sendiri buka suara terkait hal ini ketika dia melakukan sesi tanya jawab. Dia juga sedikit menyinggung mengenai Half-Life 3 yang tentu saja menurutnya adalah hal yang tidak bisa dibicarakan saat ini.

“Saya sudah lama tidak membicarakan hal-hal itu dengan sukses dan saya berharap untuk terus membicarakannya sampai menjadi pertanyaan yang diperdebatkan,” ucapnya.
Lord Gaben sendiri mengonfirmasi jika Valve memang sekarang sedang mengembangkan game baru yang nanti bakal dia umumkan. Kemudian dia membahas juga mengenai kesuksesan Half-Life Alyx yang menjadi momentum buat Valve selaku developer game.
“Alyx luar biasa. Bisa kembali menciptakan game single player yang kemudian menciptakan banyak momentum pada perusahaan untuk membuat sesuatu yang lebih dari itu,” pungkasnya.
Sumber: The Gamer