Sidang Melawan Apple, Epic Games Habiskan Dana Triliunan Rupiah

Selama beberapa tahun terakhir ini, industri game telah mengalami berbagai macam hal, namun salah satu peristiwa yang paling menonjol adalah perseteruan antara Epic Games dengan Apple dan Google.
Perseteruan hukum yang memakan biaya fantastis ini bisa dibilang telah mengubah lanskap industri, terutama terkait kebijakan platform digital dan hak para developer.
Latar Belakang Konflik

Epic Games, developer dari game fenomenal Fortnite dan engine grafis Unreal Engine, mengambil langkah berani pada tahun 2020 dengan menantang dominasi Apple serta Google dalam ekosistem pembayaran aplikasi.
Langkah ini dipicu oleh keinginan Epic untuk menyediakan metode pembayaran alternatif di luar sistem pembayaran eksklusif yang disediakan oleh Apple dan Google. Ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan bagi pengguna dan developer dalam bertransaksi.
Hanya saja, langkah tersebut tidak disambut baik oleh Apple. Pada bulan Agustus 2020, Apple mencabut Fortnite dari iOS Store, yang mana memicu perseteruan hukum panjang dan mahal di antara kedua perusahaan tersebut. Tidak hanya Apple, Google juga mengambil langkah serupa dengan mencabut Fortnite dari Google Play Store.
Besarnya Biaya Persidangan

Dalam persidangan melawan Apple dan Google, Epic Games dilaporkan menghabiskan sekitar Rp15 triliun atau ratusan juta dolar AS. Biaya yang sangat besar ini mencerminkan betapa seriusnya Epic Games dalam memperjuangkan prinsip-prinsip kebebasan bagi para developer.
CEO Epic Games, Tim Sweeney, menegaskan bahwa meskipun biaya yang dikeluarkan sangat besar, hal tersebut sepadan demi masa depan industri game yang lebih adil.
Pengeluaran besar ini bukan hanya ber-impact pada keuangan perusahaan, tetapi juga pada tenaga kerja di Epic Games. Selama proses persidangan, Epic Games terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 16% dari total tenaga kerjanya, yang berarti sekitar 830 karyawan harus meninggalkan perusahaan.
Salah satu dampak terbesar dari perseteruan ini adalah hilangnya potensi pendapatan mereka akibat pencabutan Fortnite di iOS Store. Selama empat tahun, Epic kehilangan potensi pendapatan sebesar US$1 miliar.
Meskipun demikian, Tim Sweeney tetap optimis. Menurutnya, perjuangan melawan Apple dan Google adalah langkah penting untuk memastikan kebebasan dan kemandirian bagi para developer di masa depan. Ia percaya bahwa keputusan ini akan membawa impact positif dalam jangka panjang.
Setelah melewati berbagai macam hal, Epic tetap berkomitmen untuk memperluas jangkauan platform distribusi digitalnya, yaitu Epic Games Store. Saat ini, Epic Games Store sudah tersedia di Android dan iOS untuk wilayah Eropa. Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah Epic akan merilis portal ini di luar wilayah Uni Eropa (UE) atau tidak.
Sumber: Gamebrott