Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Tencent, raksasa teknologi asal Tiongkok yang saat ini sudah menaungi sejumlah developer besar layaknya Riot Games, Supercell, dan Funcom, serta memiliki saham di Epic Games, Activision Blizzard, dan Ubisoft, belum lama ini mengakuisisi Turtle Rock Studios selaku developer dari game Back 4 Blood dan Evolve.

Tencent dan Turtle Rock mengumumkan akuisisi tersebut pada hari Jumat, dengan mengatakan bahwa sang developer akan bergabung dengan Tencent “sambil mempertahankan operasi independennya dan tim yang ada akan terus menjalankan semua operasi studio, dipimpin oleh co-founders Phil Robb dan Chris Ashton.”

Akuisisi Turtle Rock oleh Tencent tidak akan berdampak pada Back 4 Blood,” yang mana merupakan sekuel dari Left 4 Dead yang dirilis pada bulan Oktober lalu.

sumber: Steam

Turtle Rock adalah developer terbaru yang masuk ke deretan panjang investasi game yang dibuat oleh Tencent di luar Tiongkok. Tahun ini, Tencent telah mengakuisisi atau melakukan investasi besar-besaran di beberapa perusahaan berikut:

  • Klei Entertainment, developer Don’t Starve dan Griftlands;
  • Yager, developer Spec Ops: The Line dan The Cycle;
  • Sumo Group, induk dari Sumo Digital, developer Sackboy: A Big Adventure dan Hood: Outlaws and Legends;
  • Fatshark, developer Warhammer: Vermintide;
  • Wake Up Interactive, induk perusahaan dari Soleil, developer Ninjala, dan Valhalla Game Studios, developer Devil’s Third.

sumber: Gamebrott

Tahun ini, Tencent juga melakukan investasi yang lebih kecil di Dontnod Entertainment, Bohemia Interactive, Remedy Entertainment, Bloober Team, FromSoftware, dan perusahaan induk Spike Chunsoft Kadokawa.

Menurut analis Niko Partners, Daniel Ahmad, Tencent akan berinvestasi di lebih dari 100 perusahaan yang berkaitan dengan video game pada tahun 2021, dengan hampir sepertiga dari investasi tersebut masuk ke perusahaan yang berbasis di luar Tiongkok.

Berdasarkan laporan Niko Partners, Tencent menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan teknologi lain sambil juga berharap dapat memanfaatkan hit besar dari studio game yang lebih kecil.

Peningkatan investasi global Tencent juga membantu mengurangi masalah lain yang dihadapi raksasa teknologi tersebut, yakni peningkatan pengawasan dan regulasi dari otoritas Tiongkok.

Regulator negara dimana Tencent berasal telah menindak perusahaan teknologi pada tahun 2021, mengeluarkan aturan baru tentang berapa banyak waktu yang dapat dihabiskan oleh anak-anak di bawah umur setiap minggu untuk bermain game online. Kira-kira bagaimana tanggapan kalian terkait akuisisi kali ini?

Editorial Team