Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Saat ini ding dong atau arcade sudah mati. Dengan banyaknya media video game mulai dari HP, PC dan konsol, peminat ding dong sudah pasti berkurang. Ditambah dengan adanya wabah virus ini.

Tetapi segalanya berbeda di Jepang. Sebagai permulaan, mereka tidak memiliki pandemi yang tidak terkendali atau pemerintah yang tampaknya berusaha memperburuk keadaan di setiap kesempatan.

Tapi mereka juga tampaknya benar-benar berpegang pada zaman keemasan ding dong ketika negara-negara lain sudah lama meninggalkannya.

Kōichi Toya, 42 tahun dari Prefektur Gunma, Jepang, mungkin berpegang pada zaman keemasan arcade yang lebih erat daripada siapa pun di Jepang.

Dia punya begitu banyak lemari arcade retro yang otentik. Sehingga dia harus mengubah seluruh garasi dan sebagian rumahnya menjadi arcade rumah.

Permainan termasuk Street Fighter II Turbo, Daytona USA, After Burner dan After Burner II, Pop’n Music, Out Run, R-Type, dan Thunder Blade.

Tn. Toya mendapatkan kabinet arcade pertamanya kembali pada tahun 2010. Tetapi butuh enam tahun untuk kabinet arcade untuk benar-benar menancapkan giginya.

Dari tahun 2016 dan seterusnya yang terkadang menghabiskan lebih dari satu juta yen (sekitar $ 10.000) untuk 1 kabinet murni yang dibangun lebih dari tiga dekade lalu.

Dapat Dari Lelang

Editorial Team

Tonton lebih seru di