E3 2021 Dikabarkan Bakal Menggunakan Format Digital

Entertainment Software Association (ESA) kabarnya mendorong supaya gelaran E3 2021 diadakan secara virtual atau digital. Menurut dokumen yang dilihat oleh VGC, ESA telah mengajukan hal ini kepada beberapa publisher dan developer.
Menurut kabar, E3 2021 bakal digelar pada 15-17 Juni 2021. Biasanya, E3 adalah acara yang selalu digelar di sebuah venue. Namun, pandemi covid 19 saat ini sepertinya memaksa ESA untuk menggelar ajang ini secara digital.
Dalam sebuah dokumen yang diberikan pada publisher dan developer, ESA menguraikan apa yang direncanakan nantinya khususnya bagi para peliput yang biasanya melakukan liputan acara ini secara langsung.
Bahkan beberapa diantara usulan yang ada, ada ide supaya demo yang diluncurkan di acara ini nantinya bisa dimainkan di console atau PC pengguna selama acara berlangsung. Meski wacana acara digital sangat kuat, nyatanya ESA masih belum membatalkan kemungkinan penyelenggaraan E3 di sebuah venue.

Tapi jika melihat usaha ESA, mereka kemungkinan akan menggelar acara ini secara online nantinya. Tapi meski begitu, jadi atau tidaknya acara online masih berdasarkan apakah para anggota ESA menyetujuinya atau tidak.
Karena yang perlu diketahui, anggota ESA terdiri dari perusahaan game besar. Bahkan beberapa perusahaan besar sempat menarik diri dari sana beberapa tahun lalu. Yang melakukannya antara lain EA, Activision, dan bahkan Sony.

Mereka memilih untuk membuat acara digital mereka sendiri misalnya saja Sony yang memiliki State of Play yang menjadi acara digital populer beberapa tahun belakangan ini. Menurut VGC, mereka bahkan telah berbicara dengan penerbit yang tidak berniat tampil di E3.
Tentunya, salah satu yang mendukung acara ESA nantinya meski EA, Activision, dan Sony sudah tidak ada adalah Microsoft. Jadi, wajib kita lihat apakah nantinya E3 akan benar-benar online atau tidak.
Tapi jika boleh berprediksi, kami sih yakin event ini bakal digelar secara online. Karena bisa dibilang, pandemi covid-19 masih jauh dari kata selesai sehingga interaksi sosial yang terlalu signifikan mungkin tidak akan diperbolehkan.
Sumber: The Gamer