Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Inilah Fitur Dating Simulation yang Ditunggu di Seri Game Persona

Persona merupakan salah satu game andalan Atlus, sebuah developer game asal Jepang. Bisa dikatakan game ini menawarkan gameplay unik dengan kombinasi dungeon crawling dan Life simulation.

Salah satu fitur yang dinantikan adalah simulasi kencannya. Mulai dari game Persona 3, fitur dating sim sudah menjadi penting dari spin off Shin Megami Tensei.

Meskipun begitu, fitur dating sim dari game Persona sempat memicu kontroversi. Simak ulasannya di bawah ini.

1. Ken Amada

Persona 3 Portable (2009) merupakan versi dari Persona yang rilis untuk PlaySyation Portable. Pada fitur baru di game ini, kamu bisa memilih karakter utama cewek.

Hal tersebut mengubah beberapa alur cerita dan gameplaynya. Salah satunya adalah pilihan gebetan yang sangat berbeda.

Bagian yang paling mengejutkan adalah Ken Amada masuk daftar romanceable. Entah apa yang dipikirkan Atlus saat membuat Ken Amada sebagai opsi gebetan di Persona 3 Portable.

Sebab, dia sendiri masih berusia 10 tahun sehingga Ken Amada terhitung masih anak-anak. Sebagai informasi, umur minimal age of sexual consent di Jepang adalah 13 tahun.

Perilaku Ken Amada sebagai seorang kekasih juga tak mencerminkan anak seusianya di Persona 3 Portable.

2. Sadayo Kawakami

Salah satunya adalah wali kelas sang protagonis sendiri, yakni Sadayo Kawakami.  Remaja 16 tahun tersebut menjalin asmara dengan perempuan berusia 30-an. Tentunya cukup menggemparkan pada saat itu.

Tidak hanya karena perbedaan usia yang terlalu jauh. Hubungan antara guru dan murid saja sebenarnya sudah cukup tabu.

Lucunya, Sadayo Kawakami malah jadi salah satu opsi gebetan paling populer di Persona 5.

3. Futaba Sakura

Karakter perempuan dewasa bukan satu-satunya kontroversi di Persona 5 (2016). Karakter Futaba Sakura juga menuai kontroversi karena masuk daftar romanceable.

Sebenarnya, Futaba dan karakter protagonis masih sepantaran. Akan tetapi, Futaba adalah introvert yang memiliki kepribadian anak-anak.

Karakter Futaba sendiri dianggap sebagai seorang adik perempuan bagi sang protagonis. Apalagi, dia juga adalah anak angkat dari Sojiro Sakura, orang tua asuh dari protagonis game ini.

Kencan dengan Futaba terasa seperti mengambil keuntungan dari seorang anak yang polos. Oleh sebab itu, cukup banyak player yang merasa janggal dengan pilihan ini.

4. Naoto Shirogane

Naoto Shirogane adalah karakter yang memicu kontroversi dalam seri Persona, khususnya dalam Persona 4. Dia adalah seorang detektif remaja yang pada awalnya mengidentifikasi sebagai pria.

Namun, Naoto kemudian mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya sebagai seorang wanita. Penanganan karakter Naoto sebagai seorang transgender dalam game telah dipertanyakan dan menjadi subjek diskusi di antara fans.

Beberapa merasa bahwa representasinya tidak cukup sensitif atau realistis. Sementara fans lain menghargai usaha developer untuk menyertakan karakter yang mewakili komunitas transgender.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prima
EditorPrima
Follow Us