Tim Flying Dutchman dari ITB Juarai Garena Game Jam: Back For Round 2

Garena Game Jam: Back For Round 2 memilih tim Flying Dutchman yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai juara.
Flying Dutchman, tim pengembang muda asal ITB, berhasil meraih juara pertama dalam ajang Garena Game Jam musim kedua yang diadakan di Universitas Ciputra Surabaya, pada Minggu (26/01) kemarin.
Game Rotasella Milik Flying Dutchman dari ITB, Membawanya Sebagai Juara Garena Game Jam: Back For Round 2
Dengan game berjudul Rotasella, karya Muhammad Jafar Fadli (19), Luzhanifa Savina Yasmine (19), dan Izzah Imani (19) ini, menuai pujian dari juri, termasuk tim pengembang global Garena, atas kreativitas dan inovasi dalam menerapkan tema “2 Buttons”.
Rotasella, yang berarti “kursi roda” dalam bahasa Latin, adalah game bergenre puzzle adventure yang dikembangkan dalam waktu 48 jam. Game ini menarik perhatian dewan juri dengan gameplay yang unik, di mana dua tombol yang digunakan tidak hanya berfungsi untuk menggerakkan karakter, tetapi juga menjadi bagian dari tantangan yang harus diatasi pemain.
Mekanik ini memberikan pengalaman bermain yang memicu strategi saat pemain mencoba mencapai pintu keluar.
“Kami berasal dari latar belakang yang sangat berbeda—saya dari Teknik Telekomunikasi, Savina dari Bioengineering, dan Izzah dari Desain Komunikasi Visual. Awalnya, kami ragu bisa menyatukan ide, tetapi akhirnya berhasil menciptakan konsep yang disepakati bersama. Jujur, kami tidak menyangka bisa juara,” ujar Muhammad Jafar Fadli.
Meskipun akhirnya keluar sebagai pemenang, tim ini mengakui bahwa menyelesaikan game dalam waktu 48 jam penuh tantangan. Mereka sempat menghadapi bug teknis yang hampir membuat mereka kewalahan.
“Saat semua berjalan lancar dan game sudah 90 persen selesai, tiba-tiba muncul bug. Waktu kami tinggal beberapa jam saja, dan itu cukup menegangkan. Alhamdulillah, bug tersebut bisa kami atasi tepat waktu sehingga game siap dinilai oleh para juri,” tambah Fadli.
Adapun pemenang lainnya di acara ini adalah sebagai berikut.
- Juara Kedua: Tim Sasalele dari Universitas Indonesia dengan game Alien Brawl
- Juara Ketiga: Tim Noolean dari Universitas Diponegoro dengan game Rotary Poison
- Most Creative Team: Tim Wong Telu Wae dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya atas karya The White Room
Dalam waktu 48 jam (24-26 Januari), 130 peserta Garena Game Jam: Back For Round 2 berhasil menciptakan 28 game yang kreatif dan inovatif.
Peserta tidak hanya membuat game yang playable, tetapi juga melengkapi karya mereka dengan aset visual, musik, hingga desain karakter yang unik. Beberapa peserta bahkan membawa perangkat tambahan seperti joystick atau PC untuk menyempurnakan presentasi mereka.
Dewan juri, termasuk tim pengembang global Garena yang dikenal lewat Garena Free Fire, memberikan apresiasi tinggi terhadap karya-karya ini. Selain menilai, juri juga memberikan masukan berharga melalui sesi mentoring, membantu peserta mengembangkan potensi mereka untuk masa depan.