Bikin Game Jadi Ekslusif, Segini Duit yang Dihabiskan Epic Games

Epic Games memang menjadi salah satu perusahaan yang gila-gilaan untuk membuat beberapa game menjadi eksklusif di toko mereka. Beberapa orang sudah tahu bahwa Epic menghabiskan sekitar US$444 juta untuk mengamankan kesepakatan game eksklusif dengan penerbit game, termasuk jaminan minimum yang harus ditanggung Epic jika game tersebut tidak terjual dengan baik di toko Epic Games.
Namun, secara detail, banyak yang baru tahu berapa banyak uang yang digelontorkan Epic Games Store di setiap wave atau gelombang game eksklusif. Dokumen tersebut menunjukkan berbagai game yang dirilis di toko tersebut tahun 2019.
Dokumen tersebut merinci berapa banyak uang yang dihabiskan Epic untuk Jaminan Minimum (MG), berapa banyak uang yang dihasilkan game itu dalam jutaan dolar, dan berapa banyak uang yang diharapkan Epic untuk dihasilkan.
Jika semuanya dijumlahkan, Epic menghabiskan US$217 juta dalam jaminan minimum hanya untuk menghasilkan US$86 juta, sedangkan kekurangan yang mereka tanggup sebesar US$131 juta. Ini artinya, Epic hanya menghasilkan sekitar 40% dari invetasinya.
Sayangnya, judul game disamarkan sehingga kami tidak tahu persis game mana yang menjadi game yang menguntungkan atau membuat mereka merugi. Namun karena mereka masih mencantumka tanggal rilisnya, seorang pengguna Reddit bernama MrBubbaj berhasil mengisi bagan tersebut dengan nama yang sesuai.
Hasilnya, dua game yaitu Dauntless dan Satisfactory adalah game yang menghasilkan banyak keuntungan. Keduanya adalah game yang cukup besar yang menjadi lebih besar ketika akhirnya dirilis di platform lain.
Sedangkan game yang membuat cukup banyak kerugian adalah Metro Exodus dan The Division 2. Dua game ini juga harus menghabiskan banyak uang untuk jaminan minimum untuk mendapatkan waktu eksklusif. Kedua game akhirnya dirilis di Steam dan platform lain di mana mereka jauh lebih sukses.
Tentunya hal tersebut adalah hal yang mengejutkan, terlebih lagi, banyak yang mempertanyakan berapa lama Epic mampu mempertahankan kebijakan ini. Namun yang jelas, Epic masih belum mau berhenti menjalankan kebijakan tersebut.
Sumber: The Gamer