Game F1 berbasis NFT Tutup, Bagaimana Nasib Para Pemain?

Tidak selamanya sebuah game mampu bertahan, begitu juga dengan game berbasis blockchain. Kali ini, game NFT yang dinamakan sebagai F1 Delta Time harus menutup pintu rapat-rapat setelah 3 tahun bertahan.
NFT sepenuhnya bukan sekedar membeli untuk menjual kembali dengan profit yang berlipat ganda. Terkadang, ada resiko yang menghantui dikarenakan begitu banyaknya scam ataupun proyek yang tidak mampu diteruskan.
Ini sudah menjadi PR bagi para konsumen untuk selalu menjalankan riset dengan serius sebelum berkecimpung di dunia blockchain. Salah-salah, uang yang kalian tuang bisa hilang begitu saja.
Di tahun 2019, lahirlah sebuah game balap F1 dengan sistem NFT. Game ini mengajak kalian untuk menjadi seorang manajer layaknya game seperti Motorsport Manager. Sayangnya, game ini tidak bertahan lama.
Merakit tim impian dengan membayar NFT.

Seperti game berbasis NFT pada umumnya, game bernama F1 Delta Time ini mewajibkan para pemain untuk membeli produk NFT untuk bisa memainkan game tersebut. Ada begitu banyak item yang harus dibeli hanya untuk meracik tim balap yang ideal.
Adapun produk yang bisa dibeli diantaranya adalah mobil, helm, dan ban mobil. Item tersebut bisa dibeli melalui token yang dinamakan sebagai REVV. Nama ini tampaknya diambil dari sebuah istilah rev yang kerap digunakan dalam dunia otomotif.
Satu hal yang membuat game ini sulit bagi para pemula, jika kalian cermat, adalah fakta bahwa gamer tidak bisa memainkan game tersebut tanpa membayar. Ini adalah sebuah kewajiban bagi para pemain mengingat fokus utama dalam game sejenis ini adalah NFT.
Saat game ditutup, NFT menjadi tidak memiliki nilai.

Ini menjadi satu masalah terbesar dalam produk apapun berbasis NFT. Terlepas dari prospeknya yang besar, suatu saat item yang dimiliki oleh para gamer kehilangan nilainya, entah karena pengembang kabur, atau game ditutup karena kurangnya antusias pemain.
Inilah yang terjadi pada F1 Delta Time. Aminoca Brands terpaksa menutup game tersebut karena sebuah alasan tertentu. Game tersebut sudah ditutup per tanggal 16 Maret tahun ini, meninggalkan para gamer dengan NFT yang tidak memiliki nilai sama sekali.
“Kami dengan sangat berat hati mengumumkan penutupan F1 Delta Time pada 16 Maret 2022. Kami tidak bisa memperpanjang lisensi untuk aset yang kami miliki, namun kami akan memastikan para konsumen yang memegang aset NFT akan mendapatkan hadiah yang setimpal dari dukungan dan loyalitas kalian,” Sebut Aminoca Brands.
Alhasil, NFT yang telah dibeli oleh para gamer tidak bisa dijual diluar game. Ini terjadi karena produk-produk tersebut hanya memiliki sebuah nilai di dalam F1 Delta Time. Para konsumen bisa saja mencoba menjual NFT tersebut, namun siapa yang ingin membelinya?
Kasus seperti ini bisa saja terjadi pada game lain yang memasang NFT sebagai daya tarik utama. Terlebih lagi, mengingat kasus Axie Infinity yang sempat terjadi, ada baiknya para gamer lebih cermat dan waspada dalam memilih game demi meraup keuntungan.