5 Game Paling Mengecewakan Sepanjang 2023 Silam

Tahun 2023 telah kita lewati beberapa minggu yang lalu. Meskipun banyak game-game yang menawan dan terbaik, akan tetapi tidak sedikit juga game yang mengecewakan sepanjang 2023 lalu.
Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan ini. Mulai dari masalah teknis hingga implementasi ide yang gagal diwujudkan. Simak beberapa judulnya sebagai berikut.
Game Paling Mengecewakan Sepanjang 2023
1. Atomic Heart

Pada awalnya, game ini terlihat seperti penerus spiritual dari seri BioShock oleh Irrational Games. Atomic Heart pada akhirnya tidak pernah mencapai puncak yang lebih tinggi.
Berlatar di Uni Soviet alternatif pada tahun 1950-an, pemain berhadapan dengan eksperimen robotik dan biomekanikal. Hal itu menjadi liar di lokasi yang dikenal sebagai Fasilitas 3826.
Meskipun premisnya mungkin menarik, sebagian besar pemain dan kritikus setuju bahwa game ini tidak mencapai tingkat BioShock.
Sebab, sistem pertarungan dan progresinya terasa kurang memuaskan dibandingkan dengan game lain dalam genre sama.
Lebih buruk lagi, versi Xbox dari Atomic Heart mengalami masalah teknis dan kinerja terkait framerate serta berbagai bug gameplay umum. Selain itu, protagonis Mayor Sergey “P-3” Nechayev tidak diterima dengan baik.
Dia sering menggunakan kata-kata kasar atau dialog klise yang biasanya disampaikan pada waktu yang aneh atau tidak sesuai dalam cerita.
Pemain merasa bosan dengan segmen dunia terbuka yang terasa lebih seperti pengisi ruang.
Selain itu, pertarungan bos kurang inspiratif dan koleksi barang yang tidak sepadan dengan usaha jadi masalah selanjutnya.
2. Call of Duty : Modern Warfare 3

Meskipun franchise Call of Duty terus jadi sumber pendapatan besar bagi Activision, Modern Warfare 3 benar-benar bermasalah saat diluncurkan.
Segalanya tidak dimulai dengan baik setelah penggemar mendapatkan akses awal ke campaign Modern Warfare 3.
Sebelum peluncurannya, terdapat ekspektasi tinggi tentang pertarungan antara Task Force 141 dan kembalinya ikonik penjahat Modern Warfare, Vladimir Makarov.
Sayangnya, campaign tersebut membuat penggemar merasa kecewa. Sebab, sebagian besar terasa seperti pengisi ruang yang sangat bergantung pada konten dari Warzone.
Pada akhirnya, ini menjadi campaign yang sangat singkat, yakni hanya empat jam. Ide misi Open Combat juga tidak disukai oleh banyak orang.
Banyak yang menghilangkan adegan set besar penuh aksi yang dikenal dalam campaign Call of Duty. Meskipun game ini menampilkan 16 peta, mereka bukanlah peta asli.
Semuanya diambil dari Modern Warfare 2 tahun 2011 meskipun telah diberikan peningkatan visual dan beberapa penyesuaian.
3. Cities : Skylines 2

Pemain mungkin menganggap bahwa Cities: Skylines 2 akan kaya fitur pada Hari Pertama. Sayangnya, segalanya dengan cepat melenceng ketika pemain menemukan bahwa game ini kekurangan konten.
Lebih buruk lagi, meskipun Cities: Skylines 2 mendukung mod, mod tersebut dipindahkan ke perpustakaan Paradox Mods alih-alih Steam Workshop.
Padahal, itu merupakan bagian besar dari game sebelumnya dan membuat banyak pemain merasa kecewa.
4. Game Mengecewakan 2023 : Forspoken

Saat pertama kali diumumkan, Forspoken memiliki banyak hal positif di Luminous Productions. Hal itu berkat jejak individu yang bekerja padanya.
Bagian itu termasuk Amy Hennig, Todd Stashwick, dan Gary Whitta yang menangani penulisan, serta Bear McCreary dan Garry Schyman di musik.
Sayangnya, pengembangan game ini akhirnya mengalami berbagai masalah. Bahkan, termasuk penundaan berulang dan masalah lain sebelum peluncuran.
Whitta bahkan menyebutkan bahwa kisah Forspoken mengalami pengeditan dan revisi berat selama pengembangan. Pada akhirnya, justru tidak mirip dengan pitch aslinya.
5. Lord of The Rings: Gollum

Ada banyak kegembiraan untuk sebuah game yang berpusat pada karakter Lord of the Rings, Gollum. Sayangnya, tidak menyangka jika game ini mengecewakan.
Bagian dari kekecewaan ini adalah kenyataan bahwa game tersebut salah menggunakan salah satu IP paling terkenal dalam The Lord of the Rings.
Sebuah seri yang dibuat oleh J.R.R. Tolkien yang telah meraih banyak kesuksesan melalui adaptasi film, permainan video, dan lainnya.
Selain itu, masalah besar lainnya adalah bahwa Lord of the Rings: Gollum mengalami sejumlah besar masalah teknis dan gameplay. Grafisnya lebih buruk daripada banyak game klasik yang lebih tua.
Masalah teknis mulai dari penurunan frame rate hingga animasi karakter yang rusak secara acak memperparah grafis visual yang sudah buruk. Kamera yang tampaknya melawan pemain, dan animasi yang canggung membuatnya buruk.