Pada awalnya, game ini terlihat seperti penerus spiritual dari seri BioShock oleh Irrational Games. Atomic Heart pada akhirnya tidak pernah mencapai puncak yang lebih tinggi.
Berlatar di Uni Soviet alternatif pada tahun 1950-an, pemain berhadapan dengan eksperimen robotik dan biomekanikal. Hal itu menjadi liar di lokasi yang dikenal sebagai Fasilitas 3826.
Meskipun premisnya mungkin menarik, sebagian besar pemain dan kritikus setuju bahwa game ini tidak mencapai tingkat BioShock.
Sebab, sistem pertarungan dan progresinya terasa kurang memuaskan dibandingkan dengan game lain dalam genre sama.
Lebih buruk lagi, versi Xbox dari Atomic Heart mengalami masalah teknis dan kinerja terkait framerate serta berbagai bug gameplay umum. Selain itu, protagonis Mayor Sergey “P-3” Nechayev tidak diterima dengan baik.
Dia sering menggunakan kata-kata kasar atau dialog klise yang biasanya disampaikan pada waktu yang aneh atau tidak sesuai dalam cerita.
Pemain merasa bosan dengan segmen dunia terbuka yang terasa lebih seperti pengisi ruang.
Selain itu, pertarungan bos kurang inspiratif dan koleksi barang yang tidak sepadan dengan usaha jadi masalah selanjutnya.