Dikira Gagal, 6 Game Ini Sukses di Pasaran, Apa Saja?

Segala sesuatunya memang seringkali tak bisa ditebak, termasuk dalam dunia game. Ada beberapa game yang di anggap gagal tapi ada juga yang di anggap sukses di pasaran.
Lucunya game-game yang sukes ini banyak orang mengira sebagai game yang gagal karena kurang peminat, padahal hal itu tidak benar.
Berikut beberapa game yang dikira gagal namun nyatanya justru berhasil mengambil hati para pemainnya.
Until Dawn

Menilik suksesnya Nintendoo Wii, Sony turut merilis Playstation Move, sebuah motion game controller pada 2010 lalu.
Mulanya Until Dawan direncanakan menjadi sebuah game yang mendukung kesuksesan PS Move, namun sayangnya game ini memperlihatkan masalah saat pengembangannya.
Kesan yang didapat dari cuplikan adegan Until Dawn terlihat sangat biasa dan seolah memiliki teknologi rendah. Hingga kemudian, pengembang Supermassive Games mendadak membatalkan support PS Move saat pengembangannya.
Selain itu preview nya juga mendapat sambutan kritik dan negative. Hingga ketika akhirnya game tersebut diluncurkan, dan mendapat respon luar biasa.
Kritikan negative berbalik jadi dulangan positif. Bahkan game terbut dinilai epic dan mendapat sambutan luar biasa. Berkat kesuksesannya Supermassive Games bahkan merisils prekuel Until Dawn dengan judul The Inpatient.
Dying Light

Sebelum kehadiran Dying Light. Pengembangnya, Techland telah lebih dulu merilis Dead Island pada tahun 2011. Permainan ini memang dikabarkan sukses besar, namun bukan karena gamenya bagus.
Sebelum dirilis, Techland merilis cuplikan Dead Island yang menampilkan kisah emosional. Dimana rupanya, cuplikan tersebut membuat banyak orang tertarik membeli permainan itu.
Sayangnya Dead Island dikabarkan memiliki masalah dengan glitch yang dianggap terasa repetitive. Karenanya, ketika Techland mengumumkan akan meluncurkan game dengan tema serupa, banyak yang pesimis dan menganggap hal sama akan terjadi.
Namun ternyata, Techland berhasil membuat para pemain antusias dan berhasil menjadikan Dying Light meraih kesuksesan besar.
Doom

Doom yang dimaksud disini adalah Doom versi reboot, yang dirilis pada 2016 lalu. Pengembang id Software dan penerbit Betsheda Softworks memulai produksi Doom pada 2008.
Namun ternyata tiga tahun kemudian, id Software memutuskan akan merombak ulang rencana dan kembali melakukan proses ulang produksi game tersebut.
Sejak 2011 hingga saat rilis, banyak sekali pendapat yang ragu bahwa game ini akan berhasil di pasaran. Cuplikan permainan ini terlihat sangat tidak menarik bahkan demo multiplayernya di steam, dibanjiri kata-kata pedas.
Banyak pula yang pesimis dikarenakan Betsheda Softworks tak mau memberikan Doom kepada kritikus. Hingga setelah hal tersebut terjadi, pada saat peluncurannya, banyak keraguan yang pada akhirnya sirna.
Doom dianggap benar-benar bagus, bahkan berhasil memasuki nominasi “Game of The Year” di The Game Awards 2016.
Five Night at Freddy’s

Mungkin kalian yang mengetahui game ini, sering melihat banyak videonya pada youtube. Kalian juga pastinya tak menyangka, bahwa Scott Cawthon, creator game ini tak pernah mendapat dukungan hingga akhirnya hampir ingin menyerah.
Bahkan ketika Cawthon menaruh Five Night at Freddy’s di Kickstarter, taka da satupun orang yang mau menyumbang untuknya, hingga ia akhirnya menutup permintaan sumbangan dan tetap berusaha melanjutkan hingga akhirnya kini ia meraih kesuksesan besar.
The Sims

Permainan simulasi yang amat mendunia ini, ternyata pada awalnya dianggap game yang kemungkinan tidak akan laku.
Pembuatnya pun sering mendapat kritikan pedas, dan dianggap sia-sia mengembangkan permainan ini karena dianggap seolah bermain ‘barbie-barbie’an.
Namun berkat perjuangannya yang tidak menyerah, siapa sangka bahwa The Sims kini menjadi salah satu game sukses yang paling ditunggu-tunggu banyak kalangan.
Pokemon

Kamu tentunya tau kan Pokemon? Namun apa kalian tau bahwa pada awalnya petinggi Nintendo sama sekali tidak memperhitungkan game ini untuk maju ke pasaran?
Untungnya Satoshi Tajiri, sang pembuat game yang memungkinkan para pemain untuk saling mengumpulkan dan menukar beberapa makhluk dari antar konsol ini tidak menyerah. Hingga ia mendapat bantuan dan Shigeru Miyamoto, yang menjadi satu-satunya mau mendengarkan.
Ketika Pokemon Red dan Pokemon Green dirilis pada tahun 1996, nyatanya game ini justru membuat kejutan karena menjadi salah satu game sukses saat itu. Bahkan waralabanya masih bertahan hingga saat ini dan terus dikenal.